JawaPos.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hari ini meluncurkan program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pranikah. Program ini sebagai upaya pencegahan stunting.
Yaqut mengatakan, pencegahan stunting adalah upaya penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas. Pasangan calon pengantin termasuk dalam target pencegahan dari hulu.
“Bimbingan perkawinan adalah ikhtiar Kemenag dalam mencegah stunting,” kata Yaqut kepada wartawan, Minggu (13/3).
Yaqut menuturkan, menyiapkan generasi terbaik juga diatur secara agama. Oleh karena itu, mencegah stunting sama saja menjalankan ibadah.
“Ketahanan keluarga menjadi satu pondasi ketahanan negara. Kita ingin generasi bangsa menjadi generasi yang mampu berkompetisi secara global. Keluarga menjadi palang pintu utama pada generasi mendatang,” kata Yaqut.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan, sebanyak 37 persen remaja putri Indonesia mengalami anemia. Setelah hamil.bisa melonjak sampai 48 persen.
“Akibatnya bayi yang dikandung tidak subur, bisa stunting. Bantul bisa jadi percontohan karena jumlah stunting sekitar 14 persen, sesuai target nasional pada 2024,” kata Hasto.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link