Libur Panjang Maulid Nabi, Ini Implikasinya dalam Penambahan Harian Kasus COVID-19

by

in
Letjen TNI Doni Monardo. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam dua hari terakhir, tambahan harian kasus COVID-19 mencapai angka di atas 5.000 orang. Kondisi ini menimbulkan adanya dugaan bahwa libur panjang yang dilaksanakan pada akhir Oktober hingga awal November berimplikasi pada lonjakan kasus baru.

Terkait hal ini, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo, dalam konferensi pers streaming yang disiarkan langsung kanal YouTube BNPB, Sabtu (14/11) tidak menampiknya. Ia mengakui ada penambahan kasus dalam seminggu terakhir ini, terutama di Wisma Atlet.

“Betul ada peningkatan pasien di Wisma Atlet, terutama di Tower 6 dan 7 dan Tower 4 dan 5. Namun jika dibandingkan pada periode September lalu, angka pertambahan masih relatif bisa dikendalikan,” katanya menjawab pertanyaan wartawan.

Mengambil data di DKI Jakarta, ia mengutarakan per 1 Nov, RS rujukan COVID-19 bed occupancy rate (BOR) mencapai 52 persen. Namun per 14 November, mengalami peningkatan hingga 63 persen. Sedangkan di RS Wisma Atlet pada 1 November BOR mencapai 32,68 persen dan pada 14 Nov naik ke angka 50,76 persen.

Ia membandingkan pada Agustus terdapat libur panjang dan di awal September angka kasusnya mengalami peningkatan. BOR ICU di RS rujukan COVID-19 yang ada di DKI Jakarta mencapai lebih dari 83 persen. Sedangkan di ruang isolasi Wisma Atlet bahkan mencapai 90 persen.

Akibatnya pada 9 September, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengeluarkan kebijakan pengetatan PSBB dari sebelumnya PSBB transisi. “Namun, meski tidak setinggi September lalu, kita harus antisipatif,” tegasnya.

Ia pun mengungkapkan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato dan Wakil Ketua yang juga Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan sudah melakukan berbagai macam evaluasi. “Kita lihat selama libur kemarin karena upaya sangat massif menyampaikan pesan dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk liburan aman dan nyaman di rumah saja, liburan aman tanpa kerumunan, ini ternyata cukup baik sekali. Kegiatan ini didukung hampir semua media di Tanah Air. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.

Ditambahkannya, apabila dalam 1-2 minggu ke depan, angka kasusnya tidak setinggi pada periode libur Agustus, pihaknya akan menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk tetap memberikan libur pada masyarakat. “Dengan catatan patuh pada prokes. Hanya itu yang membuat kita dapat mengendalikan pandemi COVID-19 ini,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

Credit: Source link