Ikan Arapaima (Foto: Tribun)
Jakarta – Peneliti Iktiologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Renny Kurnia Hadiaty dan Dr. Haryono mengimbau, supaya Ikan Arapaima Gigas yang masuk ke wilayah perairan Indonesia segera ditangkap.
Ikan asal Brasil tersebut, kata Renny, termasuk kategori predator ikan air tawar yang dapat mengancam keberlangsungan hidup fauna akuatik asli Indonesia. Selain juga telah dilarang oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2014 lalu.
“Sebaiknya segera dilakukan sosialisasi pada para pelaku, pengusaha, dan pemelihara ikan hias serta segera diterapkan, dikenakan sanksi bagi para pelanggar aturan tersebut,” ujar Renny di Jakarta pada Jumat (29/6).
Kemampuan ikan Arapaima, lanjut Renny, mampu bertahan di perairan umum sangat baik, meskipun kondisi perairan yang tidak bagus karena ikan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Struktur insang hanya berfungsi saat masih juvenil (remaja).
Seiring dengan pertumbuhan ikan itu, insang tersebut mengalami transisi menjadi paru-paru primitive yang memungkinkan ikan ini untuk beradaptasi di lingkungan yang buruk dan rendah kadar oksigen sekalipun.
Hal lainnya adalah induk Arapaima Gigas mempunyai pola pengasuhan, jantan dan betina bekerja sama membuat lubang dengan lebar sekitar 50 centimeter (cm) dan kedalaman 20 cm. Betina akan meletakkan telurnya yang dapat mencapai 50.000 butir di lubang tersebut, lalu jantan membuahi telur dan telur itu pun dijaga dengan baik oleh si jantan.
Selain itu, ia mengemukakan warna kepala ikan ini berubah menjadi lebih gelap untuk melindungi keberadaan junvenilnya yang baru menetas. Setelah anak-anaknya cukup besar, induk jantan warnanya kembali lebih cerah dan berenang meninggalkan mereka.
Sementara Haryono menjelaskan, daging Ikan Arapaima masih bisa dikonsumsi. Karena itu, bila nelayan menangkap ikan tersebut, dagingnya dapat langsung dimanfaatkan.
Menurut Haryono, Ikan Arapaima Gigas merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki bentuk unik. Hal ini membuat siapa saja akan tertarik dengan jenis ikan satu itu.
Namun ikan Arapaima Gigas ternyata cukup berbahaya. Terutama untuk ikan asli Indonesia karena bersifat karnivor atau predator, makanannya berupa ikan jenis lain, krustasea, katak, burung yang dijumpai di sekitar permukaan perairan.
Keberadaan Arapaima Gigas apabila sampai masuk ke perairan umum Indonesia dapat menjadi kompetitor untuk ikan asli dalam mendapat makanan maupun pemanfaatan ruang, bila ukurannya sama dengan ikan asli.
Namun mengingat ukurannya dapat mencapai tiga hingga empat meter dengan berat ratusan kilogram, tentu bisa menghabiskan fauna akuatik asli di perairan manapun. (Ant)
TAGS : Arapaima Ikan Fauna LIPI
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36917/LIPI-Sebut-Arapaima-Ancam-Fauna-Akuatik-Indonesia/