Jakarta (ANTARA) –
Keduanya tergabung dalam misi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dalam misi bernama Program Artemis yaitu misi mengirimkan astronot menjelajahi dan meneliti bulan secara mendalam dibandingkan dengan misi penjelajahan sebelum-sebelumnya.
Baca juga: 15 perusahaan pertahanan AS ikuti Indo Defense 2016, termasuk Lockhead
“Aliansi ini menyatukan inovasi pembangkit tenaga listrik dari kedua perusahaan untuk membuat kendaraan berkelas yang transformatif. Penjelajah generasi berikutnya akan memperluas jangkauan astronot saat mereka melakukan pendalaman sains dengan prioritas tinggi di Bulan yang pada akhirnya akan memengaruhi manusia memahami posisi kita di tata surya” kata Wakil Presiden Eksekutif Lockheed Martin Space Rick Ambrose dalam siaran pers yang ditulis, Minggu.
Baik Lockheed Martin maupun General Motor merasa tertantang untuk menghasilkan Lunar Terrain Vehicle (LTV) atau Kendaraan Penjelajah Bulan yang bisa mengakomodasi perjalanan luar angkasa dengan durasi yang panjang.
Lockheed akan menggunakan pengalaman 50 tahunnya menyediakan pesawat- pesawat ruang angkasa untuk NASA, sementara GM akan menggunakan kemampuannya sebagai perusahaan terdepan dalam teknologi baterai listrik menghadirkan teknologi yang aman dan efisien untuk digunakan dalam misi astronot di Bulan.
Baca juga: Turki berencana kirim astronot ke bulan pada 2023
“General Motors sudah pernah membuat sejarah dengan teknologi dan rekayasa canggih mendukung Kendaraan Penjelajahan Bulan yang dikendarai astronot Apollo 15 di Bulan. Bekerja sama dengan Lockheed Martin dan keahlian eksplorasi ruang angkasa mereka, kami berencana untuk mendukung astronot Amerika di Bulan sekali lagi”, kata Wakil Presiden Senior bidang Inovasi dan Pertumbuhan GM Alan Waxler.
GM sebelumnya juga pernah terlibat menghadirkan teknologi sistem navigasi pada seluruh Program Apollo, termasuk pada Apollo 11 serta pendaratan manusia pertama di satelit satu- satunya milik bumi itu pada 1969.
Berbeda dengan penjelajah Apollo yang hanya menempuh perjalanan sejauh 7,6 mil (7,6 kilometer) dari lokasi pendaratan, kendaraan bulan generasi terbaru yang sedang dirancang Lockheed Martin dan GM disiapkan untuk menempuh jarak yang jauh untuk mendukung perjalanan pertama ke kutub selatan dengan cuaca dingin, gelap, serta medan terjal.
Sistem swakemudi atau otomatis juga akan disematkan untuk memudahkan pendaratan dan meningkatkan jangkauan melakukan eksperimen ilmiah.
Baca juga: NASA tangguhkan misi kembali ke bulan karena corona
Baca juga: Misi NASA kembali ke bulan pada 2024 terdampak COVID-19
Pewarta: L010
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link