JawaPos.com – Pandemi Covid-19 membuat perekonomian di berbagai sektor terdampak. Begitu pula yang dirasakan pengusaha kelautan dan perikanan. Kehadiran Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) membantu mereka untuk bertahan melalui masa sulit ini.
Seperti diakui Haery Asmanto (29), wirausahawan muda asal Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengaku usaha budidaya lele yang dikelolanya sempat mengalami kendala di awal 2020. “Sempat terkendala, biasanya panen bibit dua bulan, jadi tiga bulan, kualitas menurun juga,” tuturnya dalam wawancara melalui telpon, Sabtu (21/8).
Haery kemudian mendapatkan kucuran permodalan dari LPMUKP pada Agustus 2020. Bantuan dana bergulir dari badan layanan umum (BLU) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, dimanfaatkan seluruhnya untuk operasional. “Kami pergunakan untuk pembelian waring, pembuatan kolam tambahan, sebelumnya masih sedikit, pembelian pakan juga. Sebelumnya kolam ada enam, sekarang jumlahnya 15 kolam,” katanya.
Alhasil, sepanjang tahun lalu, produksi malah meningkat mencapai 20 ton per tahun. Sayangnya, memasuki 2021 ini, produksi kembali mangalami penurunan. Ia memperkirakan penyebabnya karena banyak pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan pemerintah guna memutus penyebaran Pandemi Covid-19.
“Di 2019 hingga 2020 ada peningkatan, cuma 2021 ini menurun. Waktu itu pembatasan belum sampai sini, sekarang ini malah kena desa kita. Mulai Maret sampai Agustus ini turun,” ungkap Sekretaris Pokdakan Pemuda Sejahtera ini.
Bersama rekan-rekannya dalam kelompok budidaya perikanan tersebut, Haery berusaha agar dana bergulir dapat betul-betul dimanfaatkan untuk kegiatan operasional. Ia mengaku sangat terbantu dengan pendampingan dari LPMUKP. “Pendamping saya itu Pak Jumardi, cukup aktif dan memberikan arahan, seperti stok banyak penjualan kemana,” ujarnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking, ARM
Credit: Source link