JawaPos.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pembicaraan mengenai produksi vaksin antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dilanjutkan. Kerja sama kedua negara diwakili oleh PT Biofarma (Persero) dan Pfizer.
Luhut menyampaikan, Johnson & Johnson juga diajak dalam kerja sama ini. Kelanjutan kerja sama ini merupakan buah tangan dari pertemuannya dengan Wapres AS Mike Pence di Gedung Putih.
“Kemarin kami bicara sama Wapres Pence dengan vaksin. Semalam Pak Honesti juga ikut. Kami bicara sama Secretary of Health. Kami minta kerja sama produksi Pfizer atau Johnson & Johnson ke Indonesia,” ujarnya dalam sebuah diskusi, Rabu (25/11).
Luhut menjelaskan, Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir sudah diminta untuk segera merampungkan kesepakatan kerja sama dengan AS. Dia mengatakan kemungkinan kesepakatan bisa diraih 10 hari ke depan.
“Jadi, kemungkinan kita akan ada dua vaksin, satu dari Tiongkok dan satu dari Amerika Serikat,” ucapnya.
Sebagai informasi, dalam keterangan KBRI Washington, Luhut bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence pada Selasa (17/11) lalu. Saat bertemu Pence, Luhut ditawarkan kerja sama untuk memproduksi vaksin Covid-19. Pada kesempatan itu, Pence menawarkan kerja sama produksi vaksin yang bisa digarap oleh perusahaan Indonesia dan AS. Hal itu disampaikan langsung kepada Luhut saat berada di kantor Pence.
Kemarin, Luhut mengatakan sudah ada komitmen kerja sama antara Pfizer dan Bio Farma untuk melakukan kerja sama vaksin korona. Selain soal vaksin, Luhut juga sempat bicara soal relokasi industri farmasi dari AS. Menurutnya, selama ini relokasi industri farmasi dari AS selalu menuju India, dia meminta pemerintah AS untuk melirik Indonesia juga.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link