Dalam acara yang bakal diikuti oleh 14 negara ini, mahasiswa BINUS ASO School of Engineering akan menunjukkan kemampuannya dalam membuat mesin dengan konsumsi energi yang efisien tanpa mengorbankan performa mesin.
Sebelum berpartisipasi di ajang Shell Eco-Marathon 2023, BINUS ASO School of Engineering melakukan uji coba prototipe kendaraan. Mereka mengukur performa serta tingkat konsumsi bahan bakar mesin kendaraan dengan kecepatan rata-rata yang disyaratkan oleh Shell.
Dari sana, mereka dapat mengetahui apa yang sekiranya perlu ditingkatkan dari mesin kendaraan mereka supaya bisa mendapatkan skor efisiensi baik tanpa menurunkan kecepatan pacuan mesin.
“Keterlibatan mahasiswa BINUS ASO School of Engineering dalam ajang Shell Eco-Marathon merupakan bentuk komitmen kami sebagai institusi pendidikan dalam mendukung pemerintah menciptakan opsi mobilitas masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” kata Prof. Fergyanto, Dekan BINUS ASO School of Engineering dalam siaran resmi yang diterima Kamis.
Baca juga: UNS ikuti lomba rancang mobil irit BBM
Melihat torehan prestasi mahasiswa BINUS ASO School of Engineering di ajang Shell Eco-Marathon tahun lalu, pihak BINUS optimistis di tahun ini para mahasiswa dapat kembali mencetak kesuksesan dalam ajang tersebut.
Tahun lalu, D’BASE Team dari BINUS ASO School of Engineering berhasil menyelesaikan Shell Eco-Marathon Asia dengan finish di 5 besar untuk kategori prototipe dengan tenaga baterai atau listrik dan finish 12 besar untuk kategori urban dengan tenaga mesin berbahan bakar bensin.
Mobil Prototipe D’BASE Team berhasil mencatatkan efisiensi sebesar 224 km/kWh dan mobil Urban Concept D’BASE berhasil mencatat efisiensi bahan bakar sebesar 67 km/liter.
Tahun ini, tim BINUS ASO School of Engineering memiliki target untuk dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi daripada prestasi kami sebelumnya di tahun lalu.
Oleh karena itu, mereka fokus untuk menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber bodi dan dapur pacu yang baru. Prima Tigon Global turut memberikan dukungan dalam pengembangan mobil itu.
Baca juga: Mahasiswa ITS Surabaya rancang mobil listrik urban
Shell Eco-Marathon merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh perusahaan migas global, Shell, untuk mendukung penerapan kendaraan ramah lingkungan.
Pada kompetisi itu, setiap tim yang berpartisipasi akan merancang mobil dengan tiga pilihan kategori bahan bakar: BBM konvensional, mesin bertenaga listrik, dan fuel cell hibrida.
Dalam prosesnya, mobil buatan setiap tim akan mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil dari setiap partisipan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata sebanyak 23 kilometer per jam.
Setelah selesai mengelilingi arena balap, tim penilai akan menghitung selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil.
Mobil dengan skor efisiensi yang baik akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tim perancangnya akan menjadi pemenang lomba.
Acara Shell Eco-Marathon bertujuan mendukung transisi masyarakat ke kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
Untuk mencapai misi tersebut, Shell mengundang tim mahasiswa jurusan otomotif, pelaku industri, akademisi, dan pemangku kepentingan politik untuk berpartisipasi dalam ajang Shell Eco-Marathon.
Harapannya, mereka dapat bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan dengan performa baik tanpa mengorbankan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Baca juga: Suzuki kerja sama 24 mahasiswa rancang mobil konsep Misano
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link