“Alhamdulilah kalau nanti yang turun ke desa paling tidak membantu sosialisasi bagaimana mencegah penularan COVID-19 dengan pola 3M,” ujar Tito, Kamis (29/10/2020).
Tito menyampaikan, suara mahasiswa sebagai kelompok terpelajar relatif didengar publik. Oleh karenanya, ia ingin mahasiswa bisa turun langsung melihat apa yang dihadapi pengambil kebijakan dan masyarakat.
“Dengan teori yang sudah dipelajari selama kuliah, mahasiswa bisa turun langsung melihat apa yang terjadi pada dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan lain-lain,” kata Tito.
Pasalnya, lanjut Tito, penanganan COVID-19 menimbulkan krisis multidimensi yang harus dilakukan pendekatan multi disiplin.
“Adapun multi disiplin ilmu dalam pandemi ini adalah dimensi kesehatan, disiplin ekonomi, dan politik,” ujarnya.
Untuk itu, Tito menghimbau kepada mahasiswa agar mampu mempelajari dasar keilmuan terkait krisis multidimensi dan multidisiplin.
Sebaliknya, kata Tito, mahasiswa belajar bukan untuk menjadi ahli epidemiologi, ekonomi, dan sosiologi
“Ini lah konteks KKN di saat pandemi, mahasiswa turun ke bawah melihat apa yang terjadi,” tandas dia. (wok)
Credit: Source link