Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)
Yerusalem – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengecam keputusan Washington untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Ia mengatakan bahwa pihaknya meniadakan hak Amerika Serikat untuk menjadi mediator dalam konflik Israel-Palestina.
Dilansir RT, Kamis (7/12), Abbas menolak keinginan Donald Trump. Ia mengatakan Yerusalem akan tetap menjadi ibukota abadi negara Palestina.
“Langkah yang menyedihkan dan tidak dapat diterima ini dengan sengaja melemahkan semua upaya perdamaian. Ia menyatakan Amerika Serikat mengabaikan peran sponsor proses perdamaian yang telah mereka mainkan selama beberapa dekade terakhir,” kata Abbas dalam pidatonya.
Langkah Amerika Serikat tidak hanya membahayakan proses perdamaian Israel-Palestina, tapi juga akan menyebabkan perang tanpa akhir dalam skala internasional,” jelas Abbas .
Hamas, yang mengendalikan jalur Gaza juga mengatakan kebijakan Amerika Serikat tersebut tidak akan mengubah status Kota Suci di wilayah itu. “Keputusan Trump tentang Yerusalem tidak akan berhasil mengubah fakta bahwa Yerusalem adalah tanah Muslim Arab,” kata seorang juru bicara Hamas, seperti dikutip AFP.
Menjelang pengumuman Trump, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan orang-orang Palestina tahu bagaimana menanggapi dengan benar pengabaian perasaan dan tempat suci mereka.
“Keputusan itu tidak akan mengubah fakta sejarah dan geografi. Justru kebijakan tersebut dapat memicu tanggapan marah dari orang-orang Palestina yang berujung pemberontakan,” kata Haniyeh.
Haniyeh menambahkan bahwa ia berhubungan dengan pemimpin Gerakan Fatah dan Presiden otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas situasi tersebut. Kedua pemimpin sepakat memobilisasi orang-orang Palestina untuk menentang keputusan Gedung Putih tersebut.
Hamas menyerukan demonstrasi bersar-besaran pada Jumat (8/12) sebagai “hari kemarahan”. Meskipun sudah ada demonstrasi sporadis di wilayah Palestina setelah pengumuman Amerika Serikat.
“Ada bentrokan kecil di Tepi Barat dan juga kami mendengar bahwa ada beberapa demonstrasi di Yerusalem Timur. Tapi besok, Jumat (8/12) di Yerusalem Timur, dan juga di bagian lain Tepi Barat dan Gaza akan terjadi demonstrasi besar-besaran,” kata seorang koresponden Mohammad Al-Kassim kepada RT.
TAGS : Yerusalem Amerika Serikat Mahmoud Abbas Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25907/-Mahmoud-Abbas-Kecam-Yerusalem-Ibu-Kota-Abadi-Palestina/