JawaPos.com – Jumlah jemaah umrah yang positif Covid-19 sepulang dari Arab Saudi makin banyak. Kasus Covid-19 ini ditemukan saat jemaah menjalani entry test maupun exit test.
Entry test adalah tes swab PCR yang dilakukan saat mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, exit test adalah tes swab PCR menjelang selesai karantina di hotel.
Seperti diketahui, para jemaah umrah wajib menjalani karantina selama tujuh hari setelah tiba di Indonesia. Data yang dikumpulkan Kementerian Agama (Kemenag) dan pihak terkait lainnya, ada 862 kasus Covid-19 yang terdeteksi saat jemaah umrah menjalani entry test.
Kasus tersebut berasal dari sembilan kelompok terbang (kloter) yang tiba di Jakarta pada 17–27 Januari 2022. Sementara itu, pada tahap exit test, terdapat 531 kasus Covid-19. Exit test ini dilakukan untuk empat kloter, yaitu mereka yang tiba pada 17, 20, 21, dan 22 Januari 2022. Rekor terbanyak terdapat pada rombongan yang datang pada 21 Januari. Yaitu, ada 48 kasus Covid-19 saat entry test dan 196 kasus saat exit test.
Menindaklanjuti banyaknya kasus Covid-19 yang dialami jemaah sepulang umrah, Kemenag bersama sejumlah kementerian dan lembaga kemarin menggelar rapat evaluasi. Rapat tertutup yang digelar secara online itu juga melibatkan asosiasi travel umrah, termasuk Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
Kabid Umrah AMPHURI Zaki Zakaria Anshary mengatakan, sebagian besar kasus Covid-19 yang dialami jemaah umrah terdeteksi pada hari ketujuh karantina. Kondisi tersebut menimbulkan dugaan, penularan terjadi di Indonesia. Bukan penularan atau virus yang dibawa dari Saudi.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : lyn/tau/wan/syn/dee/lum/mia/c9/oni
Credit: Source link