Ivan Drury, analis dari Edmunds’ car research Amerika Serikat mengatakan, pabrikan yang memberikan nama kota pada mobil produksi mereka umumnya ingin menciptakan citra yang sesuai antara keindahan kota dan keunggulan mobil tersebut.
Drury dilansir USA Today, Minggu, memberi contoh nama Volkswagen Taos yang diambil dari sebuah kota di New Meksiko. Kota tersebut indah dengan karakteristik penduduk yang bergaya seniman.
Baca juga: Chevy Malibu Xl China hadir dengan mesin baru dengan harga Rp349 juta
Begitu juga dengan Chevrolet Malibu yang menggambarkan sebuah sedan yang cantik di tengah keramaian kota. Malibu adalah wilayah di tepi pantai California yang selalu ramai oleh masyarakat, terutama pada waktu petang untuk melihat Matahari terbenam.
“Saat Anda mendengar (Kia) Telluride, Anda mendapatkan gambaran tentang pegunungan dan medan outdoor. Itu menjadi nama yang sudah tidak asing lagi,” kata Michelle Krebs, analis otomotif dari Autotrader.
Pada 2020, Ferrari meluncurkan sportcar Roma dengan tampilan yang lebih kalem dan minimalis dibandingkan varian Ferrari lainnya. Alasannya, Ferrari ingin mobil itu digunakan orang-orang untuk berjalan-jalan di Kota Roma dengan cara lebih tenang dan elegan, tidak menyolok jika menggunakan jenis Ferrari lainnya.
Krebs mengatakan, pabrikan akan memberikan nama mobil mengacu pada kota yang memiliki ciri khas, misalnya pegunungan dan pantai, atau kota dengan gaya hidup masyarakat yang khas, misalnya Colorado, Tacoma, Rio atau Santa Fe.
Baca juga: Kia Rio hybrid dengan transmisi cerdas hadir beberapa bulan lagi
Nama angka
Namun tidak semua pabrikan mengambil opsi nama kota untuk melabeli mobil mereka. Ada juga yang konsisten memberikan simbol angka.
Sebut saja BMW yang sebagian besar serinya menggunakan angka. Pabrikan Jerman itu konsisten menggunakan kode angka pada setiap model mereka, misalnya BMW seri 3 sejak 1975 hingga sekarang dan sudah menghasilkan tujuh generasi.
Untuk mempermudah mengingat, BMW menggunakan angka pertama sebagai seri, angka kedua dan ketiga menggambarkan kapasitas mesin. Misalnya BMW 320i yang berarti dari keluarga Seri-3 dengan mesin 2.000 cc.
Baca juga: BMW Seri 8 Golden Thunder cuma satu unit di Indonesia, ada di IIMS
Adapun simbol huruf di belakang angka juga memiliki arti, antara lain (i) injeksi, (s) sport, (c) cabrio, (d) diesel, (sDrive) penggerak roda belakang, (xDrive) penggerak semua roda, (t) hatchback, dan (L) Long wheelbase.
Pabrikan lain yang menggunakan kode angka adalah Lexus, Infiniti, dan Mazda, sedangkan Mercedes Benz menggunakan kode huruf yakni G-Class, C-Class atau A-Class yang kemudian diikuti kode angka.
Pabrikan yang menggunakan nama kota umumnya untuk mobil kelas menengah, sedangkan pabrikan yang menggunakan kode angka atau huruf biasanya dari kalangan merek mewah.
Nama lawas dan nama baru
Ada beberapa pabrikan yang cuma menggunakan satu nama untuk sederet mobil mereka, misalnya Ford Bronco, Jeep Wrangler, Land Rover Defender, Chevrolet Trailblazer, Suzuki Jimny hingga Toyota Supra.
Baca juga: Toyota Supra 3.0 Premium 2021 raih dua penghargaan
Sedangkan di Indonesia ada Toyota Kijang dan Suzuki Carry.
Analis menyebut, pabrikan menggunakan nama tersebut karena merek itu sudah melekat di hati masyarakat dan ingin terus mengulang kesuksesan model itu sejak generasi pertama hingga terbaru.
Namun, ada juga pabrikan yang memilih menggunakan nama baru, meski hal itu menjadi pekerjaan yang lebih berat bagi tim marketing komunikasi perusahaan untuk mengenalkan nama baru kepada masyarakat.
Untuk itu, perusahaan biasanya mengambil nama yang unik dan mudah diingat dan umumnya hanya menggunakan satu kata. Misalnya, Chevrolet Trax, Subaru Crosstrek, Kia Picanto, Hyundai Elantra atau Volkswagen Tiguan.
Yang paling baru adalah Hyundai Ioniq, menggabungkan dua kata “ion” dan “unique/unik.”
Baca juga: VW akan bawa fitur mewah “head-up AR” ke mobil kompak
Baca juga: Jelang debut, Rolls-Royce kenalkan Ghost lewat animasi dan podcast
Pewarta: A069
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link