Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengumkan pengunduran dirinya (Foto: Sky News)
Jakarta – Mantan presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menghadapi sejumlah tuduhan korupsi dan penipuan terkait rencana pengadaan persenjataan senilai USD 2,5 miliar pada tahun 1990an di Pengadilan Tinggi Durban pada Jumat (06/04).
Ini adalah pertama kalinya Zuma datang ke pengadilan sejak Otoritas Penuntut Nasional (NPA) mengambil keputusan untuk menghidupkan kembali tuduhan-tuduhan terhadapnya. Kasus ini ditunda hingga 8 Juni nanti.
Mantan kepala NPA Mokotedi Mpshe sebelumnya menarik 783 tuduhan korupsi terhadap Zuma pada 2009, hanya beberapa pekan sebelum dia menjadi presiden.
Mpshe mengatakan tuntutan itu ditariknya setelah muncul rekaman perbincangan telepon antara pejabat-pejabat tinggi dengan mantan presiden Thabo Mbeki, yang menyiratkan mereka memanipulasi kasus Zuma untuk kepentingan politik sendiri.
Zuma disambut hangat oleh pendukung-pendukungnya ketika masuk ke ruang pengadilan. Mengenakan setelah berwarna gelap dan dasi merah, dia juga melambai pada mereka yang berteriak “Zuma, Zuma!”.
Area di luar pengadilan juga dipadati oleh ribuan pendukung Zuma dan dia diperkirakan akan bertemu mereka.
Mantan presiden itu menghadapi 16 tuntutan penipuan, korupsi, dan pencucian uang terkait 783 transaksi dana yang diduga diterimanya dari mantan penasehat keuangan Shabir Shaik, yang dipenjara karena dinyatakan bersalah melakukan korupsi.
Zuma, berusia 75 tahun, memerintah Afrika Selatan sejak 2009, namun dipaksa turun oleh partai African National Congress pada Februari tahun ini.
Masa jabatannya itu dipenuhi desas-desus korupsi tingkat tinggi, namun Zuma menampik semua tuduhan itu. (AA)
TAGS : Afrika Selatan Jacob Zuma Korupsi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31974/Mantan-Presiden-Afrika-Selatan-Dituduh-Gelapkan-Uang/