Boris Johnson
London, Jurnas.com – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (5/4) kemarin, setelah 10 dinyatakan positif mengidap virus corona baru (Covid-19).
Dalam keterangan resminya pada Senin (6/4) yang dikutip Reuters, Johnson mengalami gejala Covid-19 ringan pada 27 Maret lalu, dan ia telah melakukan karantina mandiri selama satu minggu.
Namun hingga hari ke-7, Johnson masih memiliki suhu tubuh tinggi. Karenanya dia dipindahkan dari kediaman di Downing Street ke rumah sakit untuk menjalani tes.
“Atas saran dokternya, Perdana Menteri malam ini telah dirawat di rumah sakit untuk tes,” demikian keterangan Downing Street.
“Ini adalah langkah pencegahan, karena Perdana Menteri terus memiliki gejala virus corona persisten 10 hari setelah tes positif untuk virus,” imbuh dia.
Dipahami bahwa masuknya Johnson ke rumah sakit bukanlah keadaan darurat, dan dianggap masuk akal karena gejalanya yang berkelanjutan.
Sementara Johnson masuk rumah sakit, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock kembali bekerja pada Jumat pekan lalu setelah seminggu di rumah. Kepala petugas medis, Chris Whitty, juga menunjukkan gejala.
Downing Street mengatakan pada saat pengumuman Johnson bahwa Menteri Luar Negeri Dominic Raab akan bertanggung jawab jika perdana menteri tidak mampu.
Tetapi Johnson dipahami masih bertanggung jawab atas pemerintahan, dan tetap menjalin kontak dengan para menteri dan pejabat.
“Dalam kasus saya sendiri, meskipun saya merasa lebih baik dan saya telah melakukan tujuh hari isolasi, sayangnya, saya masih memiliki salah satu gejala kecil, suhu,” kata Johnson dalam pesan videonya pekan lalu.
“Jadi, sesuai dengan saran pemerintah, saya harus melanjutkan isolasi diri saya sampai gejala itu sendiri hilang,” lanjut dia.
TAGS : PM Inggris Boris Johnson Virus Corona Covid-19
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/70090/Masih-Ada-Gejala-Covid-19-PM-Inggris-Dirawat-di-RS/