JawaPos.com – Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada September lalu menunjukkan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum patuh pada protokol kesehatan 3M, yaitu wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dan wajib menjaga jarak.
Meskipun begitu, Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Dwi Listyawardani mengatakan, pihaknya masih meyakini bahwa masyarakat akan lebih patuh lagi pada protokol kesehatan.
“Sebetulnya mungkin kalau dari hasil survei kita masih optimis ya, karena disiplin menggunakan masker sebetulnya dari hasil survei BPS itu sudah cukup tinggi di atas 90 persen. Meskipun disiplin M yang lain itu masih sekitar 70 sampai 80 persen,” ungkap dia beberapa waktu lalu.
Yang menjadi perhatian lainnya adalah survei yang menyatakan bahwa 17 persen masyarakat merasa tidak akan terinfeksi Covid-19. Ini lah yang berpotensi menyebabkan klaster baru. “Nah kalau itu menyebar dan banyak sekali, meskipun mungkin 17 persen, tapi itu kan tetap potensi ya tidak menerapkan disiplin,” ucapnya.
Dia menambahkan, lebih parahnya lagi adalah jika mereka yang merasa kebal tidak memiliki gejala positif.
Untuk itu, dia mengharapkan bahwa masyarakat merubah perilaku mereka untuk Indonesia yang terbebas dari Covid-19, terlepas mereka meyakini bahwa mereka kebal virus, kata dia lebih baik mencegah daripada mengobati. Ingat pesan untuk tetap patuhi protokol kesehatan. “Sebetulnya untuk menerapkan 3M karena kita sendiri tidak tahu (positif) sebelum kita dilakukan pemeriksaan,” tegas dia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Saifan Zaking, ARM
Credit: Source link