Pesawat maskapai penerbangan Ethiopian, salah satu miliknya dikabarkan jatuh
Addis Ababa, Jurnas.com – Seluruh maskapai penerbangan Afrika berpeluang mengalami kerugian hingga US$40 juta, akibat penyebaran virus corona baru atau Covid-19 di benua tersebut.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) ini mengatakan bahwa sebagian besar maskapai Afrika yang selama ini mengandalkan rute ke China, akan terpukul karena jalur tersebut untuk sementara harus disetop.
IATA menambahkan, kerugian sektor penerbangan di seluruh dunia tahun ini diproyeksi sekitar US$29 miliar, serta penurunan 4,7 persen dalam pendapatan per kilometer penumpang.
IATA memperkirakan pada bulan Desember bahwa maskapai penerbangan Afrika akan merugi sekitar US$200 juta tahun ini, mirip dengan 2019.
Tewolde GebreMariam, COE Ethiopian Airlines yang merupakan maskapai terbesar di Afrika, mengatakan bahwa virus corona telah memangkas permintaan penumpang.
Ethiopian Airlines telah menghadapi kritik di internet karena tidak membatalkan penerbangan ke China, seperti yang dilakukan negara tetangga Kenya Airways, Air Tanzania, dan Rwanda Airline.
“Permintaan perjalanan udara untuk Ethiopian Airlines telah menurun 20 persen karena korona,” kata Tewolde kepada Reuters pada Rabu (4/3).
“Ini kejutan besar,” lanjut dia dalam sesi konferensi pers.
Pada Selasa (3/3) kemarin, Kenya menghentikan penerbangan langsung dari kota Verona dan Milan di Italia utara, yang biasanya menuju ke pantai Kenya. Italia Utara saat ini memiliki jumlah kasus virus corona terbesar.
Bulan lalu, Kenya Airways dan RwandAir juga menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China hingga pemberitahuan lebih lanjut.
TAGS : Virus Corona Maskapai Afrika Ethiopian Airlines
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/68421/Maskapai-Afrika-Terancam-Rugi-Rp555-Miliar-gegara-Corona/