ADA ungkapan bahwa uang tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Tapi setidaknya tanpa uang akan sulit memenuhi kebutuhan sehari- hari.
Uang sudah menjadi salah satu instrumen yang penting dalam menunjang aktivitas sehari-hari karena uang bisa membuat seseorang melakukan banyak hal.
Sadar atau tidak, uang memiliki dua wajah atau sisi yang mempengaruhi kehidupan. Satu sisi, uang memiliki wajah yang cantik, manis, dan terawat.
Hal ini merefleksikan bahwa uang dapat membantu mewujudkan banyak kebaikan, termasu mewujudkan dan menghidupi kebutuhan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Di sisi lain, uang bisa menjadi sesuatu yang seram. Uang bisa menjadi sumber masalah yang berkelanjutan, misalnya persoalan hutang yang sulit dihindari.
Jika mengambil hutang tanpa pertimbangan yang matang, maka hal itu akan memberatkan di hari depannya.
Baik dan buruknya sisi uang, tergantung dari cara mengelola uang. Dengan mengetahui masalah yang dapat ditimbulkan uang, seseorang perlu memahami langkah-langkah menjadikan uang agar menunjukkan sisi baiknya.
Lalu, bagaimana memanfaatkan uang sebagai teman kebaikan? Yuk, intip tips cermat dan hemat kelola keuangan yang disampaikan oleh Perencana Keuangan, Ruisa Khoiriyah CFP berikut ini.
Kenali dan bedakan antara kebutuhan dan keinginan
Hal paling mendasar dalam mengelola keuangan secara cermat dan hemat adalah mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.
Intinya, kebutuhan merupakan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sementara itu, keinginan merupakan segala kebutuhan berlebih yang sifatnya tidak mengikat dan tidak ada keharusan untuk memenuhinya.
Jadi, dalam memutuskan perencanaan keuangan, perlu fokus dan mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu, bukan keinginan.
Pahami tiga jenis kebutuhan
Umumnya, kebutuhan dibagi menjadi tiga kelompok secara berurutan, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan primer merupakan hal-hal yang harus dipenuhi karena menyangkut hajat hidup, misalnya sandang, papan, dan pangan.
Setelah kebutuhan primer terealisasi, kamu dapat belanja kebutuhan sekunder, contohnya kendaraan pribadi, kulkas, dan mesin cuci.
Terakhir, kebutuhan tersier di mana dapat dipenuhi setelah semua kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dimiliki.
Dalam memenuhi prioritas kebutuhan, Ruisa menyarankan untuk mengatur dengan skala prioritas secara urutan dimulai dari kebutuhan keluarga, lingkungan, anak, dan diri sendiri.
Belanja dan pengeluaran tidak melebihi pendapatan
Peribahasa ‘Besar pasak daripada tiang’ sesuai dengan tips mengelola keuangan ini. Prinsip selanjutnya agar kamu dapat cermat dan hemat dalam mengelola keuangan adalah hindari berbelanja dan mengalokasikan pengeluaran yang melebihi pendapatan bulanan.
Karena itu, harus memahami urutan prioritas anggaran, mulai dari mengutamakan kebutuhan rumah tangga, membayar asuransi kesehatan, mencicil tagihan hutang, dan lain sebagainya.
Jika masih sisa anggaran masih memadai, perlu menabung untuk dijadikan dana darurat dalam mempersiapkan masa depan. Selalu ada porsi khusus untuk kebutuhan sosial dan sedekah sebab kamu tidak hidup sendiri alias hidup bermasyarakat.
Manfaatkan aplikasi keuangan
Saat ini, terdapat berbagai layanan keuangan yang membantu kamu untuk mewujudkan hidup hemat.
Untuk menggunakan layanan keuangan yang mendukung gaya hidup hemat, perlu mengetahui terlebih dahulu keamanan dan kepraktisan layanannya.
Misalnya, saat ini terdapat aplikasi Flip yang menghadirkan berbagai layanan keuangan melalui aplikasi, termasuk untuk mendukung gaya hidup hemat.
Bahkan,bisa memanfaatkan solusi transfer antar bank dan top-up e-money bebas biaya admin.
Coba bayangkan, bagaimana manfaat yang kamu dapat ketika banyak melakukan transaksi tersebut tanpa membayar biaya admin?
Yep, jika diakumulasikan, total biaya admin yang seharusnya kamu bayarkan, bisa ditabung dan dialokasikan untuk keperluan sehari-hari lainnya, lho.
Kelola pendapatan tidak tetap
Tidak semua orang memiliki pendapatan yang tetap, sebagian memperoleh pemasukan yang tidak menentu.
Bagi yang memiliki pendapatan tidak tetap, perlu mengatur keuangan dengan lebih cermat dan hemat.
Bisa memanfaatkan rumus 50%:30%:20%. Caranya, harus mengalokasikan 50% dari total pendapatan untuk kebutuhan rumah tangga, 30% untuk cicilan hutang, dan 20% untuk dana darurat.
Meskipun pendapatan tidak tetap, harus melakukan pembagian dengan jelas, salah satunya dengan rumus tersebut. (*)
Credit: Source link