JawaPos.com – Pencalonan Anies Baswedan sebagai capres 2024, disebut-sebut mengubah banyak peta dukungan dan suara sejumlah partai besar. Tak terkecuali Golkar yang hampir seperempat simpatisannya lebih nyaman mendukung Anies dibanding capres lainnya.
Perubahan perta dukungan itu terungkap dari hasil survei Charta Politika pada 10-17 April 2022 yang menyebut sebanyak 24,1 persen simpatisan Partai Golkar memilih Anies, lalu NasDem 33,9 persen, PKS 63,8 persen, PPP 24 persen, PAN 38,9 persen, dan Demokrat 30,6 persen.
Selain mendukung Anies, suara simpatisan di partai-partai tersebut juga terpecah untuk beberapa tokoh politik lainnya. Namun, kebanyakan dari mereka justru tidak mendukung ketua umumnya.
Merespons hal itu, inisiator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Sirajuddin Abdul Wahab mengatakan, hasil survei Charta tersebut cukup masuk akal dan sesuai dengan fakta di lapangan. Karena mayoritas pemilih Golkar adalah masyarakat perkotaan, dalam artian mereka yang lebih melek informasi.
“Artinya, pemilih Golkar sudah bisa membaca dengan jelas soal figur capres yang cocok untuk mereka,” ujar Siraj, Kamis (6/10).
Hal itu, lanjut Siraj, tentu saja sesuai dengan citra Golkar sebagai partai modern yang di dalamnya cukup diisi banyak teknokrat dan kader yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing. Sehingga itulah yang membuat sistem politik di Golkar terbilang demokratis.
“Ditambah, simbolisasi pemimpin muda, profesional, modern, dan juga demokratis itu ada pada Anies Baswedan. Jadi sangat wajar apabila lebih dari 24 persen simpatisan dan pemilih Golkar yang senang dan nyaman mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024,” jelasnya.
Apalagi, kondisi ini ditambah dengan kegagalan Golkar dalam menyiapkan capres dari kalangan internalnya. Sebab, kata Siraj, fakta yang terjadi elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum tidak beranjak naik juga.
“Logika sederhananya, bagaiamana sosok ketum yang dicapreskan itu bisa memberikan efek elektoral untuk partai, sedangkan tingkat elektabilitasnya saja masih sangat rendah. Tentu saja Golkar jangan pernah berharap coattail effect (efek ekor jas) karena menurut saya sudah gagal diurus pencapresan,” jelasnya.
Lebih lanjut Siraj juga menjelaskan, bukan tidak mungkin, dalam beberapa hari ke depan akan banyak elemen-elemen atau simpatisan Golkar yang akan berhimpun dan memberikan dukungan solid pada Anies Baswedan. Sebab, secara visi, misi, dan figur, Anies lebih disukai oleh kader dan simpatisan Golkar.
“Kami di GMPG sangat meyakini, banyak sekali kader Golkar yang secara jujur, mengaggumi dan nyaman dengan visi juga kefiguran Anies Baswedan. Kalau masayarakat sudah merasa cocok dan nyaman, saya pikir itu sulit dibendung. Saya yakin mayoritas orang Golkar mendukung Anies,” tegas Siraj.
Diketahui, sebelumnya Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung sudah menyatakan dengan terbuka mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden (Capres) di Pemilu 2024.
“Saya pakai baju kuning, karena saya medukung beliau (Anies Baswedan) sebagai calon presiden,” kata Akbar di acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10).
Bahkan, Akbar yang juga pernah duduk sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini memprediksi peluang Anies untuk terpilih sebagai presiden 2024 sangat kuat. Sebab
Anies sebagai sosok cerdas yang berlatar akademisi memiliki pemikiran jauh ke depan tentang pembangunan Indonesia.
“Beliau sudah teruji menjadi gubernur dan lebih tepat lagi beliau jadi presiden,” kata Akbar yang disambut tepuk tangan.
Credit: Source link