Ilustrasi mudik menggunakan kapal laut
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Agama RI Fachrul Razi kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudik lebaran pada tahun ini. Pasalnya, pandemi virus corona baru rentan meningkat bila aktivitas mudik tidak disetop sementara.
Karena itu, dia menilai jika masyarakat memaksakan tetap mudik ke kampung halaman akan bernilai mudarat.
“Kalau kita sayang keluarga di rumah, sayang sama orang tua dan saudara di kampung, tahun ini jangan mudik. Silaturahim bisa kita jalin dengan cara lain, misalnya melalui sambungan telepon atau lainnya,” kata Menag pada Rabu (22/4).
Menag mengakui bahwa mudik sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. Namun, meski mungkin dirasa berat, kebijakan pemerintah memberlakukan larangan mudik itu diambil demi kebaikan masyarakat Indonesia, di tengah kondisi pandemik covid-19. Kebijakan itu diterapkan demi menjaga kesehatan bersama.
“Memang masyarakat kita, termasuk saya dan keluarga, dalam kondisi normal, kalau pertengahan Ramadan biasanya sudah bersiap untuk pulang kampung. Enak rasanya puasa bersama keluarga di kampung, bersama saudara-saudara semua, apalagi menjelang Idul Fitri,” tutur Menag.
“Tapi, kita tahu bersama bahwa situasi sekarang tidak memungkinkan. Oleh sebab itu, Pemerintah, dalam hal ini bapak Presiden, mulai 24 April nanti melarang untuk mudik. Dan kami mendukung itu,” sambung dia.
Menag berharap, larangan mudik ini tidak mengganggu kekhidmatan Ramadan yang akan segera tiba. Sebaliknya, masyarakat bisa fokus menjalani ibadah di rumah selama bulan Ramadan.
“Mudah-mudahan ini tidak mengurangi kegairahan dan semangat ibadah di bulan Ramadan. Mari semarakkan Ramadan, dengan beribadah di rumah saja,” tandas dia.
TAGS : Larangan Mudik Menteri Agama Fachrul Razi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/71029/Menag-Kalau-Sayang-Keluarga-Jangan-Mudik/