Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (foto: Humas Kemenag)
Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut Ramadan merupakan anugerah Allah untuk umat Islam. Karena itu sudah seharusnya disyukuri, dan berharap setiap Muslim menuntaskan bulan suci tersebut.
“Itulah kenapa ketika mengakhiri Ramadan dan memasuki Syawal kita kembali ke fitrah,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (18/5).
Menurut Menag, Ramadan menjadi ruang seorang Muslim untuk menempa diri dan berlatih agar kembali ke jati diri manusia atau kepada fitrahnya.
Fitrah, kata dia, terbagi dua yaitu basariah dan insaniah yang memiliki makna yang hampir serupa tapi memiliki titik tekan yang berbeda.
Basariah, lanjut Lukman, adalah unsur tanah pada diri manusia dan insaniah adalah unsur ruhaniyah.
Dia mengatakan puasa harus menjadi kesempatan seorang Muslim untuk meningkatkan kualitas diri. Saat menjalankan rukun Islam keempat itu, agar puasa dapat meningkat dari puasa awam menuju puasa khusus.
Puasa awam, kata dia, sebatas menahan dari rasa haus, lapar, hubungan suami istri dan hal membatalkan lainnya. Sementara puasa khusus yaitu menjalankan puasa awam sekaligus menahan seluruh indra, mata, telingga dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat.
“Ada lagi puasa khusus di antara kumpulan puasa khusus, di mana seseorang mampu mengembalikan semua aspek kehidupannya kepada Tuhan,” katanya. (Ant)
TAGS : Ramadan Kementerian Agama Lukman Hakim Saifuddin
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34632/Menag-Ramadan-adalah-Anugerah/