Sunday, January 17, 2021
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Menakar Masa Depan NU di Madura

April 7, 2018
in News
4 min read
1
SHARES
3
VIEWS
ShareShareShareShareShare
Menakar Masa Depan NU di Madura

Nur Faizin

Oleh: Nur Faizin*

Suatu ketika seorang Madura ditanya “apa agamamu?” Ia menjawab “NU.” Anekdot ini cukup populer. Lebih-lebih setelah diviralkan Gus Dur semasa hidupnya. Masak iya agama orang Madura NU? Tentu orang Madura tidak benar-benar menjawab NU sebagai agamanya. Apa yang tersirat dapat menjadi pemantik kita bahwa NU sebagai organisasi keagamaan Islam telah mendarah daging di lingkungan masyarakat Madura.

Sebagai bahan refleksi hari lahir NU ke-95 yang bertepatan tanggal 16 Rajab 1439 Hijriyah saya mencoba mengajak warga NU, khususnya warga NU di Madura, untuk melakukan refleksi bersama bagaimana masa depan NU di masa mendatang. Mengapa Madura? Saya beranggapan Madura sebagai salah satu wilayah pertahanan NU. Hampir seluruh penduduk asli Madura berkhidmat ke NU. Di Sumenep misalnya, hampir setiap minggu digelar PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama) sebagai pemompa militansi kader.

ADVERTISEMENT

Sejak berdirinya, NU tumbuh subur di Madura. Di awal-awal kemerdekaan NU dideklrasikan sebagai ulama Madura. Kerekatan emosional terhadap pendiri dan pioner NU samacam Syaikh KH. Muhammad Khalil bin Abdul Latif Bangkalan atau disapa Mbah Kholil misalnya, menjadi pondasi kuat berdirinya NU di tanah garam. Hal ini tak mengherankan sebab mayoritas Kiai pendiri NU di Madura pernah menimba ilmu ke mbah Kholil.

Selain rekatan emosional, kemudahan berdirinya NU di Madura sejatinya telah tumbuh dari amalan-amalan Islam khas pesantren. Embrio NU tumbuh dari amaliyah islamiyah atau amalan-amalan Islam yang khas NU; ahlussunnah wal jamaah (aswaja). Nalar aswaja ini, meminjam bahasa Maulana Syaikh Ali Jum’ah,  lebih banyak dianut umat Islam di seluruh dunia sepanjang masa dengan empat madzhab populer Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hambali.

Syaikh Ali Jum’ah, mantan mufti Mesir, menyampaikan bahwa golongan aswaja ini sampai kapanpun dianut oleh mayoritas al-‘ammah atau al-jumhur umat Islam. Pendapat ini disampaikan pada pembukaan Muktamar Ahlussunnah wal Jama’ah di Chechnya (25/8/16).

Tantangan NU di Madura

Sepanjang sejarah berdirinya, NU mengalami pelbagai tantangan. Mulai dari meng-counter paham Wahabi hingga mempertahankan kemerdekaan melawan serdadu Inggris di Surabaya. Peristiwa gerilya ini kemudian dikenal Maklumat Resolusi Jihad. Pada peristiwa ini orang-orang NU di Madura juga ikut terlibat di dalam Laskah Hizbullah. Bahkan dalam satu riwayat menyebut bahwa santri yang membunuh Brigjen AWS Mallaby dengan bom bunuh diri berasal dari Bangkalan.

Dari sudut pandang akidah, berdirinya NU di Madura juga tidak lepas dari aspek isu internasional. Paham Wahabi yang sudah menguasai Kerajaan Arab Saudi saat itu meringsek ke Indonesia hingga Madura. Untuk membendung paham ini mengakar di tengah-tengah masyarakat NU kemudian mengambil peran signifikan.

Secara umum dalam menegakkan Islam ala minhaj ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah, orang-orang NU berpedoman pada karakter tawassuth (sikap di tengah-tengah), tawazun (seimbang), i`tidal (lurus), dan tasamuh (toleran). Empat karakter ini menjadi landasan bersikap.

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa secara implisit karakter tersebut sebagian besar dimiliki orang-orang Madura. Hal ini dapat kita amati ketika ada sanak kerabat yang meninggal dunia digelar tahlilan 7 hari hingga seribu hari. Jumlah tamu yang hadir biasanya lebih hingga 100 orang. Jika yang bersangkutan tokoh masyarakat akan lebih banyak lagi. Melalui cara ini ikatan sosial warga terbangun dan terbentuk. Meminjam istilah Coser, relasi ini membentuk semacam sefety velve atau katup penyelamat dari adanya kemungkinan konflik sosial. Dari sinilah kemudian keseimbangan dan toleransi dalam beragama dan bermasyarakat tercipta di lingkungan Madura.

Ikatan toleransi dan keseimbangan yang mengikat di Madura ini tentu tak selamanya kuat jika seluruh elemen tidak bergandengan tangan membela NU dan merawat kebangsaan dalam bingkai NKRI. Apalagi kini tantangan ke depan semakin besar. Benar tidak berupa peperangan fisik, tetapi tantangan di masa mendatang ini secara masif dan halus menyasar ke pelbagai lapisan masyarakat melalui pelbagai cara.

Seiring perkembangan zaman, tantangan NU khususnya di Madura tidak lagi penjajahan secara verbal melalui indoktrinasi paham Wahabi dan berperang melawan Inggris. Secara sederhana, mengutip pendapat Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin (2017), ada tiga tantangan besar yang secara umum harus dihadapi dan diselesaikan NU. Ketiga tantangan besar tersebut diantaranya; gerakan radikalisme dan intoleran yang semakin masif di Indonesia, kesenjangan ekonomi, dan masalah korupsi. Ketiga tantangan ini juga berlaku di Madura. NU beserta seluruh banomnya seyogianya merapatkan barisan dalam meng-counter-nya.

Menjawab tantangan tersebut warga NU khususnya di Madura seyogianya merapatkan barisan. Dalam konteks ke-Madura-an warga nahdliyin dapat membela NU dan merawat NKRI melalui rekatan-rekatan sosial yang ada. Tidak hanya itu, simpul-simpul yang berada di kampung-kampung, meminjam bahasa KH. Mas Mansur, harus bangkit dan menggerakkan (an-nahdhah). Bangkit merawat barisan harakah an-nahdliyah, menggerakkan masyarakat agar mandiri, bangkit dan merawat kerekatan emosional warga dalam mempertahankan tanahnya dari kongmelarasi, dan turun gunung dengan lebih memperbanyak rekatan sosial baik melalui pengajian dan semacamnya.

Terutama persoalan tanah, warga NU harus dilindungi dari masuknya infestor gelap sehingga dapat mempengaruhi identitas masyarakat. Insya Allah dengan rekatan-rekatan ini NU di Madura hingga kapapun akan tetap terjaga dan menebar manfaat bagi seluruh umat.

*Alumnus Pascasarjana Sosiologi UGM Yogyakarta dan Asisten Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja RI. Kini aktif di PP GP Ansor dan Korwil Madura Densus 26.

TAGS : Opini NU di Madura

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31972/Menakar-Masa-Depan-NU-di-Madura/

ShareTweetSendSharePin
Previous Post

Turki Buka kembali Konsulat di Irak

Next Post

Mantan Presiden Afrika Selatan Dituduh Gelapkan Uang

Related Posts

Korban Sriwijaya Air Kembali Teridentifikasi, Co-Pilot dan 2 Penumpang
News

308 Kantong Jenazah Berhasil Dikumpulkan pada Hari Kesembilan Evakuasi

January 17, 2021
Ini Tujuh Catatan Penting dari LSPK untuk Kapolri Baru
News

Ini Tujuh Catatan Penting dari LSPK untuk Kapolri Baru

January 17, 2021
24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan
News

24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan

January 17, 2021
Next Post

Mantan Presiden Afrika Selatan Dituduh Gelapkan Uang

Keterbatasan Fisik Tak Surutkan Semangat Wahyono Jadi Guru Ngaji

Menanti Tahanan KPK Menjebloskan Zumi Zola?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi COVID-19, Tetap Disiplin Prokes

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi COVID-19, Tetap Disiplin Prokes

4 days ago
Intip 10 Seragam Sekolah Paling Khas di Dunia, Ternyata Ada Indonesia

Intip 10 Seragam Sekolah Paling Khas di Dunia, Ternyata Ada Indonesia

17 hours ago
Disanksi, Arief Budiman Diberhentikan Jadi Ketua KPU

Disanksi, Arief Budiman Diberhentikan Jadi Ketua KPU

4 days ago
Isuzu All-New D-Max akan meluncur di Inggris pada Maret

Isuzu All-New D-Max akan meluncur di Inggris pada Maret

3 days ago
Bukan Monopoli, Merger Tokopedia Gojek Lebih Berdampak Positif bagi Konsumen – KRJOGJA

Bukan Monopoli, Merger Tokopedia Gojek Lebih Berdampak Positif bagi Konsumen – KRJOGJA

6 days ago
Hingga Maret, Potensi Multi-bencana Alami Peningkatan

Hingga Maret, Potensi Multi-bencana Alami Peningkatan

2 days ago
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Highlights

24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan

Terbaru, Ini Data Korban Meninggal dan Pengungsi

OJK Sudah Keluarkan ‘Jurus’ Hadapi Pandemi, Apa Saja Itu?

Gempa dan Letusan Masih Terjadi di Gunung Semeru

Waspada Penipuan, ANTM Sarankan Masyarakat Beli LM di Butik Resmi

20 mobil terlaris Indonesia, Honda Brio dan Suzuki Carry teratas

Trending

Mau Sukses Investasi di Tahun 2021, Berikut saran Bahana TCW – KRJOGJA
Ekonomi

Kasus Monopoli Pasar Semen, KPPU Jatuhkan Denda CONCH Sebesar Rp 22 M – KRJOGJA

January 17, 2021

JAKARTA, KRJOGJA.com – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan PT. Conch South Kalimantan Cement (CONCH) selaku Terlapor...

Korban Sriwijaya Air Kembali Teridentifikasi, Co-Pilot dan 2 Penumpang

308 Kantong Jenazah Berhasil Dikumpulkan pada Hari Kesembilan Evakuasi

January 17, 2021
Ini Tujuh Catatan Penting dari LSPK untuk Kapolri Baru

Ini Tujuh Catatan Penting dari LSPK untuk Kapolri Baru

January 17, 2021
24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan

24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan

January 17, 2021
Umat Hindu di Mamuju Belum Tersentuh Bantuan, Manfaatkan Cadangan Logistik Keluarga

Terbaru, Ini Data Korban Meninggal dan Pengungsi

January 17, 2021
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share latest Indonesia news, international news, tech, entertainment, lifestyle and automotive. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Kasus Monopoli Pasar Semen, KPPU Jatuhkan Denda CONCH Sebesar Rp 22 M – KRJOGJA
  • 308 Kantong Jenazah Berhasil Dikumpulkan pada Hari Kesembilan Evakuasi
  • Ini Tujuh Catatan Penting dari LSPK untuk Kapolri Baru
  • 24 Ribu Lebih Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Selatan
  • Terbaru, Ini Data Korban Meninggal dan Pengungsi

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!