Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Papua
Jayapura – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut upaya meningkatkan pendidikan di Papua dan Papua Barat membutuhkan sinergitas lintas sektor, baik pusat dengan daerah, maupun antar kementerian atau lembaga.
Menurut Muhadjir, penyediaan sekolah berasrama, pendidikan kejuruan sesuai kearifan lokal, penuntasan kurikulum 2013 sesuai konteks Papua dan Papua Barat, pemberantasan buta aksara, serta penyediaan tenaga pendidik berkualitas merupakan beberapa program khusus Kemdikbud untuk mewujudkan tujuan tersebut.
“Saya harus tekankan, di Papua dan Papua Barat ini, pendidikan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa kerja sama dengan sektor lain khususnya kesehatan. Kita tidak mungkin mencerdaskan anak-anak kalau gizinya tidak baik dan tingkat kesehatannya rendah,” kata Mendikbud dalam Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, Senin (16/7).
Berdasarkan hasil penelitian, Mendikbud melihat adanya keterkaitan erat antara pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, keluarga berperan penting dalam mewujudkan prasyarat agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Dan hal tersebut memerlukan pemahaman dan kerja sama berbagai pihak, khususnya dengan komunitas masyarakat dan adat.
Menteri Muhadjir juga menyampaikan pentingnya kehadiran guru di sekolah, khususnya yang berada di wilayah pedalaman. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan hak-hak guru yang dikelola secara profesional dan proaktif. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyinggung perlunya perlindungan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik.
Sementara, Plt Gubernur Papua, Soedarmo, menyampaikan kondisi geografis di Papua dan Papua Barat memang menjadi salah satu kendala memajukan pendidikan di bumi cendrawasih. Kendati demikian, pemerintah provinsi terus mendorong kerja sama berbagai pihak dalam rangka mempercepat pembangunan manusia.
“Pemerintah Provinsi telah membuat Perda khusus terkait guru dan tenaga kependidikan; yang menjamin peningkatan mutu, kompetensi, dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan. Kemudian membuat peta jalan pengembangan pendidikan menengah atas, kejuruan, serta pendidikan khusus serta layanan khusus yang berorientasi pada kompetensi,” ujar Soedarmo.
Dilanjutkannya, bahwa pemerintah provinsi juga telah mengembangkan kerja sama dengan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga donor, dan lembaga masyarakat, untuk melaksanakan pendidikan berpola asrama di lima wilayah adat. Gubernur menyoroti cukup tingginya angka putus sekolah yang dikarenakan harus membantu orang tuanya mencari nafkah.
“Nanti kita perlu duduk bersama, memecahkan kendala dan permasalahan pada kabupaten yang menyelenggarakan pendidikan berasrama yang sekolahnya dibangun kementerian,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, menegaskan pentingnya sinergi dan sinkronisasi program dan kegiatan baik pusat dan daerah dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Papua.
Beberapa indikator menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Papua masih memerlukan perhatian khusus dari semua pihak agar tidak tertinggal dari daerah lain. “Untuk menyelesaikan masalah pendidikan di Papua dan Papua Barat ini kita tidak dapat bekerja sendiri-sendiri,” terang Didik.
TAGS : Pendidikan Kemdikbud Muhadjir
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37863/Mendikbud-Tekankan-Sinergitas-Dorong-Pendidikan-di-Papua/