Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)
Kairo – Komisi Urusan Arab di Parlemen Mesir menyerukan “isolasi internasional secara politis dan diplomatis” terhadap pemerintah Amerika Serikat. Serusan tersebut sebagai tanggapan atas keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Negara-negara Arab dan Islam harus terus bergerak, seharusnya mereka tidak hanya bertujuan menciptakan negosiasi antara Palestina dan Israel, tapi juga mendatangkan solusi akhir untuk masalah Palestina,” ungkap Komisi dalam pernyataan tertulis dilansir dari Anadolu, Senin (18/12).
Ia menyebut pemerintah Amerika Serikat telah memberikan lampu hijau kepada pemerintah Israel untuk memberi tekanan lebih besar pada rakyat Palestina, dengan cara memperluas pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina.
Dalam pernyataan tersebut, Mesir mengimbau agar permasalahan Yerusalem ini perlu diselesaikan melalui jalur dialog. Mesir juga berupaya maksimal untuk menyelesaikan permasalahan Yerusalem dengan membawa permasalahan ini ke Dewan Keamanan Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB).
Untuk diketahui, Mesir dan Arab Saudi adalah dua dari beberapa negara yang tidak mengahadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 13 Desember pekan lalu. Mesir adalah salah satu negara yang memiliki kontrol atau perbatasan Rafah, yaitu jalan satu-satunya ke jalur Gaza.
Sementara yang hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
TAGS : Yerusalem Palestina Mesir Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26526/Mengejutkan-Parlemen-Mesir-Desak-Internasional-Isolasi-AS/