JawaPos.com – Surakarta, Jawa Tengah, terkenal dengan kain batiknya. Batik kolaborasi spesial bersama Batik Prabuseno, produsen batik ternama asal Laweyan, Surakarta, memperkenalkan batik Semakin Di Devan. Uniknya, batik ini memiliki gabungan kombinasi motif.
Lewat Batik Insecure Mark II, batik Prabuseno merupakan UMKM lokal agar mampu bersaing di level nasional. Dibanderol dengan harga Rp 300 ribu, batik tersebut memiliki kombinasi gabungan motif.
“Desainnya dari campuran motif kawung, motif kembang, motif nitik randu, motif parang, dan elemen cahaya insecure, maknanya agar kita senantiasa memperbaiki diri serta pantang menyerah dalam menebar kebaikan,” kata Bayu dari Batik Prabuseno kepada wartawan baru-baru ini.
Untuk saat ini, batik tersebut hanya memiliki cutting untuk pria. Semakin Di Devan sendiri adalah sebuah karakter yang diciptakan oleh Devan Yulio, hadir sebagai anti-tesis dari segala macam bualan motivasi di dunia maya. Melalui konten-konten satir nan nyelekit, Devan memberikan perspektif baru dalam melihat kehidupan.
“Topik yang biasa saya angkat tuh keresahan soal karier, asmara, keuangan, sampai gaya hidup generasi milennial dan gen Z. Kalau mau lihat, bisa langsung cek akun Instagram @semakindidevan ya,” jelas Devan selaku kreator.
Awal Mula Batik ‘Semakin Di Devan’
Pemilihan batik yang melekat sebagai identitas Semakin Di Devan berawal dari sebuah ketidaksengajaan. Di tahun 2021, Devan berniat membuat sebuah konten demotivasi, namun satu-satunya baju formal yang ia miliki di kostnya hanyalah satu batik tersebut. Ia kemudian menamakan batik pertamanya itu dengan nama Batik Insecure Mark I.
Bernaung di bawah perusahaan INFIA, Semakin Di Devan telah aktif berkonten ria sejak Maret 2021. INFIA adalah sebuah perusahaan media dan agensi digital yang berdiri tahun 2014. INFIA kemudian bertransformasi menjadi perusahaan Intellectual Property (IP) Powerhouse yang menaungi banyak kreator IP. Visi besarnya ialah menjadi rumah bagi para IP kreator di Indonesia.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link