Arnes Lukman, Calon Wagub DKI Jakarta dari Gerindra
Jakarta, Jurnas.com – Nama Arnes Lukman mencuat setelah digadang-gadang sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan yang diusulkan Partai Gerindra.
Uda Arnes, sapaan akrabnya, disebut mewakili kelompok profesional. Dia lebih dikenal sebagai seorang pengusaha, meski sebenarnya juga seorang psikolog.
Seperti ditulis sejawatnya bernama Mariska Lubis, ada sisi lain yang mungkin akan mengejutkan banyak orang soal Uda Arnes, mengingat jarang sekali hal tersebut muncul mengemuka dalam ruang publik.
“Beliau sebenarnya sudah sejak dari muda mengurus Pesantren Mustafawiyah Purba Baru, pesantren tertua di Sumatra. Bahkan beliau hingga kini adalah Ketua Pembina Pesantren tersebut,” tutur Mariska.
Nah, bagaimana caranya seseorang yang juga Dewan Pembina Asosiasi Mall se-Indonesia dan Dewan Penasehat Asosiasi Mall se-DKI ini berpikir?
“Mulai dari menggagas Jakarta Great Sale sampai mengurus para santri yang jumlahnya 12,000 santri per tahun, duh! Keren, ya,” ungkap Mariska.
Mariska mengaku kebetulan kenal dengan Uda Arnes sejak lama, sejak masih ganteng banget! Bahkan sempat bareng sekolah di Australia, memang dari dulu orangnya pintar, cerdas.
“Yang paling saya suka adalah banyak sekali ide brilliannya. Nggak pernah bisa bicara sebentar, rasanya tidak pernah ingin berhenti berbincang dengannya,” jelas Mariska.
Secaa pribadi, ia mengaku bisa banyak belajar dari Uda Arnes, mengingat ia juga seorang psikolog, bukan hanya psikolog biasa, tapi Wakil Ketua Ikatan Sarjana Psikologi Universitas Pajajaran, Bandung.
“Beliau bisa mengerti isi kepala dan hati saya dengan baik. Bahkan Uda Arnes banyak sekali juga membimbing dan mendorong saya selama ini untuk tetap tegar dan kuat,” tuturnya.
Mariska masih ingat, pada suatu malam, ia berbincang lama sekali tentang kehidupan dalam makna yang lebih luas. Katanya, Uda Arneslah yang mengajarkan kepadanya tentang makna sosok ibu dan menjadi perempuan sejati.
“Bagaimana keberadaan beliau yang selalu datang ke makam ibunda yang melahirkan beliau, menjaga, dan merawatnya sebagai baktinya, sungguh membuat hati saya tersentuh,” ungkap Mariska.
Secara pribadi, Mariska tidak akan pernah lupa perbincangan di tengah dinginnya udara di daerah Dago, Bandung. Nasehat Uda malam itu sangat berarti dalam perannya sebagai seorang ibu dan perempuan.
Kata Mariska, satu hal yang ia tahu persis tentang Uda Arnes adalah tidak pernah mau “show off” soal sisi baiknya. Ia lebih menonjolkan sisi kehidupannya sebagai seorang lelaki yang berani, nekat, dan bandel yang diimbangi sisi professionalismenya sebagai pengusaha sukses.
Tampilan sisi penghayatan relijius itu, jelas Mariska, misalnya ia banyak terlibat membantu orang tanpa perlu basa basi. Bagaimana Uda Arnes memberikan gigi palsu untuk sopirnya, karena kasihan tidak bisa makan enak.
“Belum lagi orang perorang yang terus didukung dan didorognya untuk terus maju dan berkembang dalam bidang pengembangan potensi,” tutur Mariska.
Lantas pada sisi religius, kata Mariska, yang paling menonjol dan tidak pernah dibahas adalah soal pembinaan dan pengembangan pondok pesantren Mustafawiyah Purba Baru di Mandailing, Natal.
Katanya, Uda Arnes sudah sejak muda menjadi pengurus pesantren tersebut, dan bahkan meskipun lahir sebagai putra Minang, ia juga merupakan bagian dari keluarga Nasution, Mandailing.
“Saya tahu bukan karena beliau cerita, tapi karena saya seorang Lubis. Beliau malah cengar cengir saja kalau ditanya soal pondok pesantren ini,” kata Mariska.
Pada sisi nasionalismenya, ia menyebut hal itu jangan ditanya lagi. Misalnya Uda Arnes bahkan memintanya untuk terus mendengarkan cerita dari Almarhum Mas Idris Sardi secara langsung.
Ia prihatin di negeri ini tidak ada lagi maestro biola yang bisa kita banggakan selain Mas Idris!.
Kata Mariska, Uda Arnes mendorong agar anak-anak muda Indonesia mengerti sejarah dan perjuangan, yang bisa dilakukan bahkan lewat musik.
Bagi Uda Arnes, Mas Idris Sardi berjuang bagi Indonesia lewat musik, dan ini luar biasa sekali.
Kata Mariska, sosok Uda Arnes memang tidak mau orang tahu banyak tentang hal ini, dan itu menjadi sisi dari kerendahan hatinya.
Terakhir, Mariska mengaku ketika berjumpa dengan Uda Arnes secara tak sengaja di mall, ia malah sedang membawa jalan ayah angkatnya yang sudah berusia 85 tahun.
“Siapa coba yang mau bawa lelaki tua ke mana-mana, demi menyenangkan hati orang tua, tidak malu pula dibawa dan diajak rapat ke mana-mana?” ungkap Mariska.
Baginya, Uda Arnes memang begitulah orangnya. Siapapun yang mencalonkannya untuk jadi wakil Anies Baswedan, ia jamin orang tahu persis bagaimana kiprah seorang Arnes Lukman, dan ia 100% mendukung!
“Jakarta membutuhkan sosok beliau bukan hanya untuk lebih maju, rapih, dan teratur, tapi juga “rasa memiliki” yang menjadi kekuatan kita dalam membangun bangsa dan negara,” tutup Mariska mengakhiri ceritanya tentang Uda Arnes.
TAGS : Arnes Lukman Wakil Gubernur DKI Jakarta
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/62821/Mengenal-Dekat-Uda-Arnes-Calon-Wakil-Anies-dari-Gerindra/