JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, ekonomi pada kuartal-III 2020 terkontraksi paling dalam 2 persen, atau paling bagus stagnan alias nol persen. Sebab, hingga saat ini masih belum adanya tanda-tanda pembalikan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih positif.
“Kuartal-III outlook-nya antara 0 persen hingga negatif 2 persen,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi APBN KiTa, Jakarta, Selasa (25/8).
Dengan demikian, kata dia, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan diperkirakan berada di level -1,1 persen hingga 0,2 persen. Menurutnya, kunci pendongkrak agar ekonomi kembali ke zona positif adalah peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
“Meski pemerintah sudah all out dari sisi belanjanya akan sangat sulit masuk zona netral atau nol pada tahun ini (kalau konsumsi dan investasi turun dalam),” jelasnya.
Maka dari itu, Sri Mulyani berpesan agar para menteri terkait dapat melihat peluang untuk mendatangkan investasi masuk. Hal itu seiring dengan permintaan Presiden RI Joko Wododo (Jokowi) agar pada kuartal-III hingga akhir tahun ekonomi tidak terkontraksi terlalu dalam, atau minimal mendekati nol persen.
“Bapak Presiden kan minta beberapa menteri untuk fokus melihat pada indikator investasi karena kuartal-II kemarin kontraksinya cukup dalam. Kita harap pada kuartal-III dan IV mulai pulih, paling tidak mendekati nol persen,” tegasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link