Menko PMK Sebut Nadi Perekonomian Harus Berdenyut Meski Mudik Dilarang

by

in

JawaPos.com – Pemerintah telah memutuskan untuk meniadakan mudik lebaran 2021. Kebijakan peniadaan mudik tahun ini pun dikhawatirkan akan berimbas terhadap beberapa sektor, terutama industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Namun, pemerintah memastikan telah memiliki serangkaian program yang diyakini mampu mempertahankan denyut nadi usaha dan menggairahkan sektor industri pariwisata di Tanah Air. Hal ini juga telah diamini oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kebijakan peniadaan mudik dibarengi dengan upaya untuk tetap menggerakkan sektor ekonomi nasional, termasuk pengembangan pariwisata dan industri kreatif di daerah.

“Sudah ada pembicaraan pasti untuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah mengenai peniadaan mudik. Tetapi tetap, nadi usaha tetap harus terus berdenyut tidak boleh berhenti,” ujarnya, Jumat (2/4).

Muhadjir juga mengaku sangat mendukung inisiatif Menparekraf untuk menggerakkan dan menghidupkan staycation atau istilah berlibur di sekitar rumah dengan menjaga prokes. Selain dapat mengobati keinginan masyarakat untuk berlibur ke lokasi wisata, tentunya akan mampu menggerakkan ekonomi pariwisata di daerah setempat.

“Jadi, wisata-wisata yang masih sama-sama di daerah itu dibolehkan, tidak dilarang. Harus dipastikan bahwa tujuan utama kita adalah untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19, bukan untuk membuat aktivitas ekonomi terutama sektor pariwisata juga ikut berimbas secara drastis,” tuturnya.

Pihaknya juga ikut mendorong pemberian insentif kepada para pelaku usaha di sektor pariwisata. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan masyarakat kelas menengah yang juga pelaku sektor pariwisata.

“Agar tidak terpuruk dan jatuh miskin hanya karena kebijakan peniadaan mudik lebaran di bulan Mei mendatang,” pungkas dia.


Credit: Source link