Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki usai penandatanganan MoU Pengembangan Inclusive Business Kewirausahaan Pariwisata Lombok
Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Koperasi dan UKM mendukung upaya berbagai pihak untuk menciptakan entrepreneur atau wirausaha muda di bidang pertanian desa sebagai langkah untuk mengangkat perekonomian bangsa mulai dari pedesaan.
Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam acara penandatanganan MoU Pengembangan Inclusive Business Kewirausahaan Pariwisata Lombok antara GIZ dengan Javara (Sekolah Seniman Pangan) di Javara Culture, Kemang, Jakarta, Jumat malam (22/11/2019).
Menurut Teten, kekuatan dan potensi desa yang begitu besar bisa berhasil dengan optimal apabila semangat wirausaha muda terlibat di dalamnya.
“Yang terpenting adalah mengklasterkan supaya pembinaan mudah. Kami bersama Kementerian LHK sudah mengembangkan dan mengidentifikasi ada 33 desa adat yang sudah teridentifikasi komoditasnya,” kata Teten.
Selain komoditas, desa juga memiliki alam yang sangat indah dan dapat dipromosikan sebagai destinasi wisata. “Kami menawarkan kepada Javara untuk masuk, bukan hanya untuk mengelola satu produk tapi ekonomi desa terintegrasi,” katanya.
Pihaknya pun mengapresiasi kerja sama sejumlah pihak itu untuk mengangkat potensi dan kekuatan desa sebagai kekuatan ekonomi Indonesia.
“Lebih lanjut kesepakatan ini juga merupakan momentum untuk membidik dan meningkatkan petani muda sebagai seniman pangan,” kata Teten.
Selain kesepakatan juga diharapkan mendorong kaum milenial untuk semakin berminat terjun dalam bertani.
Diketahui, Javara Culture merupakan perusahaan dengan tagline Indigenous Indonesia yang didirikan Helianti Hilman dan fokus mengangkat pangan tradisional dan budaya dari desa-desa di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Founder Javara, Helianti Hilman menjelaskan, saat ini ada sekitar 900 produk dari Javara berupa produk organik, natural, dan heritage. Di antaranya, beras-beras warisan nusantara, aneka jenis gula (kelapa, sorgum, lontar, nipah), aneka garam (laut, gunung, dan tanaman), mie campur daun kelor, mie dengan ubie ungu yang telah diekspor ke Italia dan Afrika Selatan.
“Kami juga memasarkan semua produk makanan kesehatan dari Aceh hingga Papua,” kata Helianti.
Bahkan, lanjut Helianti, 250 produk dari 900 produk yang dihasilkan Javara, sudah memiliki sertifikat organik berstandar Amerika, Eropa, dan Jepang, dan sudah diekspor ke 24 negara di dunia.
Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya, Founder Javara, Helianti Hilman, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Leonardo Adypurnama, dan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit.
TAGS : Menteri Teten Javara Koperasi dan UKM
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin