Rex Tillerson (Foto: Getty Images)
Washington- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson memperingatkan negara-negara lain agar tidak menggunakan Lebanon untuk konflik proxy atau proxy war menyusul pengunduran diri secara mengejutkan perdana menteri Saad Hariri.
“Amerika Serikat memperingatkan pihak mana pun, di dalam atau di luar Lebanon, dengan menggunakan Lebanon sebagai tempat konflik proxy atau dengan cara apapun yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan di negara tersebut,” kata Tillerson dalam sebuah pernyataan.
Banyak pengamat melihat mengundurkan diri Hariri karena mendapat tekanan dari Arab Saudi, saingan besar Iran di wilayah tersebut.
Namun, Pada Jumat (10/11), saat kunjungan ke Asia, Tillerson mengatakan kepada wartawan, ia telah menerima jaminan dari orang Saudi bahwa Hariri sendiri memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia juga membantan Hariri ditahan melawan kehendaknya di kerajaan kaya minyak tersebut.
Tillerson juga mengungkapkan keprihatinan atas pengaruh pengunduran diri tersebut terhadap stabilitas pemerintah Lebanon, yang terdiri dari orang-orang Kristen dan Muslim Syiah dan Sunni.
Tillerson mengatakan, struktur ini mampu mempertahankan ketenangan dan kedamaian di Lebanon, dan jika keseimbangan kekuatan ini terganggu, keadaan akan berubah.
“Amerika Serikat sangat mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Republik Lebanon dan institusi politiknya” dan menentang “tindakan yang dapat mengancam stabilitas tersebut,” demikian pernyataan Tillerson, dilansir Reuters, pada, Jumat (10/11)
Panglima Hizbullah yang berkuasa Libanon Hassan Nasrallah pada hari Jumat menuduh Arab Saudi menahan Hariri dan meminta arkeolog gerakan Syiah Israel untuk melancarkan serangan ke Libanon.
Dalam sebuah pesan yang ditujukanuntuk Iran dan Hizbullah,Tillerson mengatakan: “Tidak ada tempat atau peran yang sah di Lebanon untuk pasukan asing, milisi atau elemen bersenjata selain pasukan keamanan yang sah dari negara Lebanon – yang harus diakui sebagai satu-satunya otoritas keamanan di Lebanon.”
Pengunduran diri Hariri bertepatan dengan pembersihan elit kerajaan Saudi, yang diduga melakukan penggelapan. Hariri, yang lahir di Arab Saudi, belum mengatakan kapan ia akan kembali ke Lebanon. Bersamaan dengan itu, Presiden Michel Aoun belum secara resmi menerima pengunduran diri Hariri.
TAGS : Lebanon Amerika Serikat Saad Hariri Iran
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin