JAKARTA, BALIPOST.com – Nilai investasi di sektor pariwisata Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS dalam 10 tahun. Demikian ditargetkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Target ini disampaikan Menparekraf saat menghadiri acara “World Travel and Tourism Council” di Riyadh, Arab Saudi, yakni pertemuan bilateral investasi dan bisnis dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata. “Kami menyepakati tiga hal, (pertama) Indonesia akan menjadi feature country dan akan dipilih menjadi host dari Global Tourism Economic Forum dalam dua tahun ke depan,” ujarnya saat bertemu Executive Committee Member of World Travel & Tourism Council (WTTC) Pansy Ho, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (2/12).
Pertemuan itu memilih Indonesia sebagai host Global Tourism Economy Forum dalam dua tahun ke depan karena Pansy Ho memiliki posisi sebagai Wakil Ketua sekaligus Sekretaris Jenderal Global Tourism Economy Forum.
Kedua, kata Sandiaga, Pansy Ho yang juga Group Executive Chairman and Managing Director Shun Tak Holdings Limited akan melakukan penjajakan investasi, khususnya di Bali dalam pendirian hotel berskala internasional. “Mereka melirik Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas untuk membangun hotel berkualitas bintang 5 atau lebih,” ungkap dia.
Selanjutnya penjajakan bagi industri pariwisata Indonesia untuk kembali menggarap pasar China dalam beberapa waktu ke depan menimbang Pansy menduduki jabatan pula sebagai Executive Chairman of China Chamber of Tourism (CCT).
“Yang ketiga adalah meng-update dengan harapan bahwa di kuartal ketiga tahun depan, di pertemuan Global Tourim Economic Forum, Indonesia mulai bisa menggarap pasar China yang selama ini masih tutup karena kebijakan zero COVID-19. Kita sudah menunggu pariwisata dari China untuk kembali pulih,” kata Sandiaga.
Pertemuan lain yang dilakukan oleh Menparekraf ialah dengan delegasi dari Federation of Saudi Chambers. Mereka tertarik untuk berinvestasi di delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yaitu KEK Nongsa, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Lido, KEK Singhasari, KEK Mandalika, KEK Morotai, dan KEK Likupang.
Sandiaga juga menemui perwakilan United Gulf Industrial Consortia yang menyatakan tertarik di 12 sustainable project Indonesia termasuk di Raja Ampat, Papua Barat. “Dari rangkaian pertemuan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan nilai investasi di sektor pariwisata tanah air,” ucap dia.
Realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada 2020 hingga kuartal I 2022 tercatat mencapai Rp5,31 triliun. Kementerian Investasi mencatat nilai proyek investasi eksisting di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mencapai Rp172,2 miliar (11,67 juta dolar AS).
Nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp1,552 triliun (setara 106,24 juta dolar AS), sementara nilai minat investasi di lima DPSP sebesar Rp1,186 triliun (81,19 juta dolar AS).
Pertemuan bilateral investasi dan bisnis bakal dikoordinasikan dengan lintas kementerian dan lembaga.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi sektor pariwisata mencapai 6-8 miliar dolar AS untuk 5-10 tahun guna mencapai angka kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar lima persen, dan delapan persen untuk sektor ekonomi kreatif dalam lima tahun ke depan, sehingga total kombinasi kontribusi antar kedua sektor itu sebesar 13 persen. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link