JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menemui Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Keduanya berkoordinasi dalam upaya membangkitkan dan memulihkan pariwisata Indonesia di tengah pandemi COVID-19.
Sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, lima destinasi wisata super prioritas perlu disiapkan langkah-langkah strategis untuk pembangunan infrastruktur, jaringan, produk ekonomi kreatif, kalender event serta sosialisasi.
Menurut Menteri Sandi, dikutip dari Kantor Berita Antara, ada sekitar 34 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia menyebut upaya pemulihan pariwisata di tengah pandemi ini, harus mengedepankan protokol kesehatan yang ekstra ketat untuk mencegah kluster penyebaran COVID-19.
“Termasuk juga penyiapan event, ini yang banyak ditunggu dan hari ini saya berkoordinasi dengan Kapolri bahwa kami ingin memberikan kesan bahwa tugas kami adalah menekan laju penularan COVID-19 dalam bingkai prokes yang ketat dan disiplin. Koordinasi saya dengan Pak Kapolri dan Pak Menkes adalah event yang terkurasi dengan baik dan mengacu pada prokes yang ketat disiplin,” kata Sandi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Sementara Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas program-program untuk mempercepat geliat wisata di lima destinasi pariwisata super prioritas. “Mensinergikan program-program yang bisa kami lakukan untuk percepatan dan penguatan terhadap lima destinasi super prioritas,” katanya.
Selain lima destinasi wisata super prioritas, Polri juga akan mengawal pemulihan destinasi-destinasi wisata lainnya seperti Bali dan D.I. Yogyakarta. “Termasuk kami laporkan ke beliau, destinasi tulang punggung perlu diperhatikan, seperti Bali dan tempat-tempat pariwisata lain yang sudah dikenal dunia internasional,” kata Jenderal Sigit.
Pihaknya pun sudah meninjau situasi destinasi wisata tersohor, D.I. Yogyakarta dan Bali. Dua daerah tersebut, menurut dia, telah menerapkan kebijakan PPKM Mikro dengan baik.
Menurut dia, kepatuhan terhadap kebijakan PPKM Mikro adalah salah satu upaya untuk meyakinkan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal bahwa pariwisata Indonesia aman dari penyebaran COVID-19. Selain itu juga dengan memberlakukan kebijakan 3T dan protokol kesehatan 3M mulai dari jalur masuk di wilayah bandara serta di jalur darat.
“Termasuk saat masuk ke hotel dilakukan hal yang sama (protokol kesehatan) sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang,” kata mantan Kabareskrim Polri ini.
Kemudian bila ada wisatawan yang reaktif COVID-19, maka akan disiapkan tempat isolasi yang nyaman di daerah wisata. “Kalau dipersiapkan dengan baik, kami yakin bahwa wilayah-wilayah yang jadi destinasi wisata bisa kembali pulih,” kata Jenderal Sigit. (kmb/balipost)
Credit: Source link