JawaPos.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) menular cukup cepat, yakni melalui udara atau airbone. Ia mengatakan, persoalan ini perlu diwaspadai.
Kata dia, apabila penanganan PMk tidak terlaksana dengan tepat, maka akan timbul permasalahan baru. Salah satunya adalah memberikan kerugian terhadap perekonomian Indonesia.
“Jika tidak ditangani dengan baik, kejadian PMK dalam skala luas akan memberikan dampak kerugian ekonomi terhadap penurunan produktivitas, kematian dan harga jual murah,” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (23/5).
Adapun, kerugian terhadap PMK di Indonesia dapat mencapai Rp 9,9 triliun per tahun. Ini terjadi akibat penurunan produksi, kematian ternak dan pelarangan atau pembatasan ekspor produk ternak dan turunannya.
“PMK juga akan berdampak pada perdagangan internasional, baik ternak hidup dan produk ternak karena adanya perdagangan (pembatasan) ekspor,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa daging tetap dapat dikonsumsi oleh manusia dengan pemotongan yang ketat di rumah potong hewan (RPH) dan organ terinfeksi perlu dimusnahkan.
“Namun ternak yang terkena PMK tidak tertular kepada manusia, daging ternak tertular tetap dapat dikonsumsi manusia dengan syarat pemotongan yg ketat di RPH dan organ terinfeksi perlu dimusnahkan sesuai protokol,” pungkasnya.
Credit: Source link