JawaPos.com – Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyoroti perkembangan era digital yang sedang berjalan sekarang ini. Menurut dia di era digital seperti sekarang, bahan belajar begitu melimpah dan mudah diakses. Tetapi dia mengingatkan perlu dipilah dengan benar, karena ada kalanya bercampur aduk dengan sampah.
Pesan tersebut disampaikan Muhadjir saat menjadi pembicara kunci dalam Rapat Kerja Nasional Bidang Perpustakaan di Jakarta pada Selasa (29/3). Dia mengatakan dalam era digital saat ini, arus informasi sangat mudah dijangkau. ’’Bahkan dunia mengalami kelimpahruahan sumber-sumber belajar,’’ katanya.
Muhadjir mengatakan masyarakat di semua lapisan saat ini begitu mudah mengakses sumber belajar secara digital. Di tengah sumber belajar yang melimpah tersebut, Muhadjir mengatakan ada persoalan lain yang harus diatasi bersama-sama. ’’Sekarang problemnya justru nilai,’’ tuturnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan saat ini masyarakat dituntut untuk pandai-pandai memilih dan memilah sumber belajar yang bersebaran secara digital. Sebab bahan belajar yang begitu lengkap dan mudah diakses saat ini, bercampur aduk dengan sampah.
Menurut Muhadjir kegagalan orang dalam belajar di era digital saat ini adalah gagal memilah dan memilih informasi yang tepat. Terutama sumber belajar yang diakses dari ponsel masing-masing. ’’Tugas kita sekarang adalah bagaimana bisa mengais dan mencari informasi yang bernilai dalam bak sampah. Terutama sampah virtual,’’ tuturnya.
Masyarakat yang kurang selektif memilih informasi di dunia maya, bisa mempengaruhi aura nasional menjadi gelap. Penuh dengan hiruk pikuk informasi yang tidak mendukung ke arah kemajuan dan kewibawaan bangsa Indonesia. Untuk itu dia mendukung tema yang diusung dalam rapat kerja yaitu Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Perpustakaan Nasional M. Syarif Bando mengatakan untuk bisa memilah dan memilih bahan belajar di dunia digital, tingkat literasi masyarakat harus ditingkatkan. Diantaranya adalah melalui peran perpustakaan. Syarif mengatakan dengan transformasi perpustakaan, diharapkan tidak sebatas memberikan akses dan ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat. Tetapi juga meningkatkan kualitas SDM bangsa Indonesia.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Hilmi Setiawan
Credit: Source link