JawaPos.com – Danone Indonesia menegaskan komitmen dalam mewujudkan dan menjaga pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni mengungkapkan, sebagai bagian dari upaya untuk mencapai positive water impact di Indonesia pada 2030, Danone Indonesia bersama masyarakat dan para mitra terkait terus berkomitmen melakukan berbagai upaya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan memastikan upaya-upaya tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Hingga 2020 kami telah menanam lebih dari 2,4 juta pohon, membangun 1.900 sumur resapan,
dan 31 water pond,” ujar Ratih dalam keterangan resmi yang diterima JawaPos.com.
Selain itu, lanjutnya, Danone juga telah membuat 80 ribu biopori, 2 DAM resapan, 6.800 rorak, serta 52 unit Penampung Air Hujan (PAH).
“Kami mengenalkan konsep jasa lingkungan dalam implementasi konservasi perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan terlibat aktif dalam inisiasi pembentukan forum multi pihak untuk perlindungan DAS, seperti yang kami lakukan di DAS Rejoso, Sub DAS Cicatih dan Sub DAS Pusur,” lanjut Ratih.
Untuk diketahui, Danone adalah salah satu anggota Koalisi Air Indonesia yang merupakan sebuah wadah kemitraan multipihak untuk penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan melalui aksi kolektif di tingkat DAS. Pengelolaan DAS secara kolektif penting karena bisa memberi dampak positif pada lingkungan dan memudahkan sinergi antara pemangku kepentingan yang berada di dalam DAS.
Terbentuk pada tanggal 29 Januari 2021, Koalisi Air Indonesia diprakarsai oleh 6 perusahaan dan 3
organisasi nirlaba, yaitu Danone Indonesia, PT Coca-Cola Indonesia, Global Water Partnership
Southeast Asia, PT L’Oréal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, PT Nestlé Indonesia, PT Unilever
Indonesia, Tbk., Yayasan Konservasi Alam Nusantara, dan Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air
Indonesia.
“Koalisi Air Indonesia dibentuk sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan usaha berkesinambungan yang telah lama dilakukan Danone untuk dapat menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas sumber daya air,” katanya.
Beberapa penerima manfaat dari beberapa program konservasi dan peningkatan akses air bersih yang
dilakukan Danone di kabupaten Sukabumi ikut berbagi cerita di acara diskusi. Lilis dari Desa Babakan
Pari misalnya, mengisahkan kesulitan air bersih yang ia alami, terutama di musim kemarau yang
mengharuskan mereka memanfaatkan air sawah untuk kebutuhan sehari-sehari
“Sejak 2019, Program WASH telah membantu memfasilitasi kebutuhan kami akan air bersih yang sekarang sudah bisa diakses melalui sistem pipanisasi di masing-masing rumah. Selain itu, kami juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat yaitu perihal PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), sehingga perilaku higienitas kami berubah. Sekarang kami tidak lagi menggunakan air sawah atau berjalan jauh untuk mengambil air,” kata Lilis.
Credit: Source link