DENPASAR, BALIPOST.com – Sehubungan dengan adanya pemberitaan di media yang menyampaikan bahwa ekspor dari Benoa terkendala oleh kapal Meratus, Corporate Communication Director Meratus, Slamet Raharjo, menegaskan bahwa Meratus sangat berkomitmen terhadap semua rute di seluruh Nusantara.
“Kami satu-satunya dan menjadi pioner dalam membuka, menjalani route Surabaya-Benoa PP mulai tahun 1996 sampai sekarang ini,” tegas Slamet Raharjo, Rabu (10/3).
Dikatakan, sudah banyak investasi alat, karyawan, kapal, kantor untuk mensetup route tersebut. Bahkan, CEO Meratus beberapa kali telah berkunjung ke Bali untuk mencoba mencari solusi terhadap muatan yang terus menurun.
“Demikian pula Trade Director kami juga mengupayakan hal yang sama. Kami juga beberapa kali mengupayakan mencari solusi tentang masalah ini kepada pemerintah di Jakarta. Kami senang apabila dari pemangku kebijakan meberikan jalan untuk mendukung keberlangsungan rute tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ditegaskan bahwa komitmen Meratus untuk rute ini sangat besar. Meskipun situasi muatan begitu sulit selama periode waktu yang cukup panjang ini, namun Meratus tetap bertahan. “Tetapi karena keterbatasan dan situasi yang tidak kunjung membaik dengan berat hati langkah penutupan harus kami lakukan,” tandasnya.
Diakui, selama Meratus beroperasi sangat terasa tingkat kemacetan di Pulau Bali berkurang, khususnya jalan Denpasar-Ketapang atau sebaliknya. Ini sangat membantu program pemerintah dalam meningkatkan industri pariwisata, mengurangi risiko kecelakaan di darat dan mengurangi biaya pemeliharaan jalan .
“Meratus sangat ingin tetap melayani eksportir di Benoa, namun kami mohon bantuan kepada Pemangku Kebijakan untuk bisa mencarikan jalan solusi, memberikan konsesi, mensupport kami atas jumlah ekspor yang terus menurun ini,” harapnya. (Adv/balipost)
Credit: Source link