Boediarto, Head of After Sales Service Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menyampaikan bahwa merawat baterai mobil listrik tidaklah sulit.
Ia menjelaskan, mobil yang menggunakan baterai tipe Li-ion seperti Outlander PHEV sebaiknya hindari parkir di lokasi bertemperatur tinggi atau terkena sinar matahari langsung.
Dalam penggunaan sehari-hari, disarankan untuk menjaga kapasitas baterai pada persentase sedang, menghindari kondisi baterai kosong dan tidak disarankan menyimpan baterai dalam kondisi penuh untuk waktu lama.
“Pengguna dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau fasilitas home charging dengan arus listrik rendah, dan minimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi kecuali diperlukan,” kata Boediarto dalam siaran pers, Jumat (21/8).
“Jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, kami merekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu,” kata Boediarto.
Ia menjelaskan, bahwa metode pengisian daya baterai kendaraan listrik yang tepat merupakan bagian dari upaya perawatan baterai.
Khusus untuk model Outlander PHEV, lanjut dia, Mitsubishi sudah membekali garansi 100.000km/3 tahun, merujuk pada ketentuan yang tertera di service manual book.
Sedangkan guna memudahkan pengguna Outlander PHEV, MMKSI bekerja sama dengan diler resmi Mitsubishi Motors dan beberapa institusi untuk menyediakan pengisian daya cepat di 16 titik wilayah Jabodetabek dan Bali, yang selanjutnya akan ditambah secara bertahap.
Baca juga: Jeep Compass dan Renegade PHEV 4Xe akan hadir di Eropa pada September
Baca juga: Suzuki ACross PHEV berwajah Toyota RAV4
Baca juga: Resmi diluncurkan,Toyota RAV4 PHEV target 300 unit laris setiap bulan
Pewarta: A069
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link