YOGYA, KRJOGJA.com – Dalam rangkaian Pra Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) KADIN DIY diselenggarakan Diskusi Terbatas di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta (Jumat, 14/01/22). Tujuan diskusi tersebut adalah untuk merumuskan pokok pikiran strategis KADIN DIY untuk Pembangunan Daerah & Agenda B-20.
Selaku narasumber adalah Sri Adiningsih (Guru Besar FEB UGM dan Mantan Wantimpres RI), Benny Suharsono (Kepala Bappeda DIY), Agus Priyono (Kepala DPPM DIY) dan Andreas Meliala (Pakar Kesehatan Publik UGM) dan selaku moderator Robby Kusumaharta (Ketua Panitia Pengarah) dan George Iwan Marantika (Waketum KADIN DIY). Acara dibuka oleh Wawan Harmawan selaku Wakil Ketua Panitia Pengarah Rapimda 2022.
“Diskusi Terbatas ini diselenggarakan dalam rangka Rapimda KADIN DIY 2022 yang akan diselenggarakan 29 Januari 2022 dan 5 Februari 2022”, jelas Wawan Harmawan. Dari diskusi ini diharapkan narasumber dapat memberikan masukan kepada KADIN DIY, khususnya peran KADIN DIY dalam pegembangan bisnis dan ekonomi di DIY. Menurut Wawan, kegiatan pra Rapimda yang lain adalah Gowes Bersana yang diselenggarakan 22 Januari 2022.
“KADIN DIY diharapkan berperan aktif dalam pengembangan Kawasan Aerotropolis Bandara Internasional Yogyakarta (BIY), Kawasan Super Prioritas BIY – Borobudur dan Kawasan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS)”, harap Benny Suharsono (Kepala Bappeda DIY).
Menurut Benny, peran aktif KADIN DIY beserta jejaring nasional dan internasional dapat mempercepat pengembangan kawasan tersebut. Untuk mendorong pengembangan dan pertumbuhan sektor usaha maka KADIN DIY juga diharapkan memberikan rekomendasi kebijakan yang operasional kepada Pemda DIY.
“Kami DPPM DIY mempunyai tugas pokok yaitu pelayanan perizinan, realisasi investasi dan menjalin kerjasama internasional baik secara G to G maupun B to B”, jelas Agus Priyono.
Menurut Agus, DPPM DIY berusaha meningkatkan kualitas iklim investasi sehingga realisasi investasi DIY semakin meningkat. KADIN DIY mempunyai peran strategis untuk dapat mendorong peningkatan realisasi investasi. Agus Priyono secara khusus meminta KADIN DIY ikut mendorong terwujudnya BIY sebagai logistic-hub bagi produk ekspoor DIY dan sekitarnya yaitu Jateng, Jatim dan Jabar.
“Potensi dan peluang investasi di sektor kesehatan belumn dimanfaatkan secara optimal oleh investor domestik”, jelas Andreas Meliala.
Menurut Andreas, kondisi tersebut disebabkan investasi di bidang kesehatan membutuhakan modal yang besar dan teknologi yang tinggi. DIY sebenarnya mempunyai potensi yang besar sebagai pusat industri kesehatan nasional maupun internasional. Faktor pendukung hal tersebut adalah fasilitas BIY dan sumber daya manusia (PTN/PTS) yang kompeten.
“Forum B-20 bagian Forum G20, mempunyai tema besar Recover Together, Recover Stronger (RTRS)”, jelas Sri Adiningsih. Dalam konteks ekonomi Indonesia tidak mudah diimplementasikan karena terjadinya ketimpangan ekonomi termasuk pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan yang beragam.
Bagaimana mengimplementasikan tema tersebut bagi antar daerah/wilayah di Indonesia menjadi isyu yang penting. Dalam konteks DIY, antar Kabupaten/Kota juga beragama secara ekonomi khususnya sektoral/lapangan usaha termasuk UMKM. Dengan demikian upaya menerapkan RTRS merupakan sangat baik, namun perlu sinergi dan kolaborasi antar negara, daerah, dan pelaku ekonomi sendiri termasuk KADIN DIY.”
“B20 adalah sebuah forum dialog global yang terdiri dari para pebisnis dunia, khususnya pebisnis dari negara-negara G20”, jelas Y. Sri Susilo (Humas Panitia Pelaksana).
Menurut Susilo, menjelang Presidensi Indonesia G20, B20 Indonesia pada tahun 2022 siap menggelar pertemuan termasuk di Yogyakarta.
“Dalam forum tersebut, diharapkan dialog dan merangkum opini pelaku usaha global dalam bentuk rekomendasi kebijakan (policy recommendations) untuk G20 Summit November 2022 di Bali”, tutup Susilo dalam rilis kepada media. (*)
Credit: Source link