Jakarta (ANTARA) – Menyambut ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association bersama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Centre/ITDC) dan Indonesian Journey (Injourney) mengajak komunitas Mini Cooper Jakarta Selatan (Mini Jaksel) untuk merasakan berkendara di sirkuit tersebut.
“Ini adalah pengalaman yang tak akan terlupakan bagi teman-teman Mini Jaksel. Apalagi banyak dari kawan-kawan komunitas Mini Jaksel yang baru pertama kali merasakan masuk dan mencoba Sirkuit Mandalika. Kami begitu excited dengan Mandalika Mini Experience ini,” kata ketua komunitas Mini Jaksel, Setia Laksamana dalam keterangan resminya, Selasa.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 26 Mini Cooper klasik menggeber kendaraannya di lintasan balap yang nantinya juga akan digunakan oleh para pebalap MotoGP dalam memacu kendaraan mereka.
Seluruh peserta terlihat begitu antusias, segala bentuk persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari termasuk mempersiapkan apparel balap yang menjadi salah satu persyaratan track day di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Produksi Electric Mini Countryman akan dimulai tahun ini di Jerman
“Pertama ini pengalaman baru untuk saya, untuk pertama kalinya juga saya ke Sirkuit Mandalika Lombok. Sirkuitnya keren, pemandangannya juga indah. Satu hal lagi, ternyata main Mini sangat seru, apalagi bisa memacunya di sirkuit,” ucap salah satu peserta yang juga Founder bengkel kustom dan restorasi Gearhead Monkey Garage, Iman.
Pria yang juga membawa brand Mooneyes ke Indonesia ini, mengakui bahwa memiliki pengalaman yang berbeda ketika menggeber kendaraan klasiknya ke Sirkuit Mandalika, NTB.
Menurut dia, tidak ada batasan usia dan juga kendaraan Mini Cooper yang berhak mengikuti kegiatan ini. Menurut dia, semua pengguna Mini Cooper yang terlibat dalam komunitas tersebut berhak untuk mengikuti kegiatan ini, hanya saja memang kendala waktu dan kesibukan masing-masing. Sehingga hanya 26 peserta yang bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Yang membedakan kali ini hanya mana Mini yang lebih kencang dan mana yang kurang kencang,” candanya.
Pada kesempatan ini, mobil klasik yang dengan livery Mooneyes yang dirancang langsung oleh Shige Suganuma founder Mooneyes, mengalami sedikit masalah pada transmisi. Meski begitu masih bisa meraih kecepatan 140 km/jam di dalam sirkuit.
Peserta lainnya yang juga ikut terlibat dalam kegiatan ini merasa bangga bisa memacu kendaraan klasiknya di track terbaik di Indonesia. Kondisi track yang luar biasa, memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.
“Kondisinya excellent! Mobil bisa dipacu maksimal hingga 140 km/jam dalam kondisi aman,” ucap Taye.
Tidak hanya memacu mobil klasik mereka di Sirkuit Mandalika, Komunitas ini juga membawa misi untuk mensosialisasikan gelaran Pertamina Mandalika MotoGP 2023 agar gaungnya lebih terdengar ke seluruh negeri.
“Kehadiran Mini Jaksel ini tentunya akan mendongkrak hype bagi sirkuit kita tercinta dan balap motor paling bergengsi yang akan diselenggarakan dua pekan lagi,” kata Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), Dony Oskaria
Dony menambahkan pihaknya berharap akan ada lagi komunitas baik roda dua dan roda empat yang berkenan melakukan track day experience di Sirkuit Mandalika.
“Atas nama Mandalika Grand Prix Association, ITDC dan InJourney kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Mini Jaksel,” tutup Dony.
Baca juga: BMW benamkan modal Rp11,5 triliun untuk produksi MINI listrik
Baca juga: Tampilan interior 2024 Mini Cooper EV dirombak
Baca juga: MINI John Cooper Works EV dapat pembaruan yang lebih “sporty”
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link