JawaPos.com-Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan akan membela dan berkoordinasi dengan Wings Group terkait produk Mie Sedaap yang ditarik di sejumlah negara yaitu Taiwan, Hongkong, dan Singapura.
“Tentu kita akan bela produk kita. Apa masalahnya, akan koordinasi dengan pelaku usahanya, kalau ada masalah, akan disempurnakan,” tegas Zulhas saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).
Ia juga menjelaskan, Kemendag akan ikut turun tangan untuk memeriksa dan membantu masalah yang dihadapi oleh pengusaha. Ini dilakukan sebagai dukungan bagi pengusaha agar produk dalam negeri bisa serbu pasar Internasional. “Nanti kita akan lihat seperti apa, tetapi kita dukung pengusaha-pengusaha kita agar serbu pasar internasional. Tadi ada kendala apa, tentu kita akan bantu,” tandasnya
Sebelumnya, Singapore Food Agency (SFA) menarik empat produk Mie Sedaap pada Senin (10/10) karena mengandung etilen oksida. “Jika etilen oksida terdeteksi melebihi tingkat maksimum yang ditentukan, SFA akan memulai penarikan produk yang terkena dampak,” kata SFA.
Varian produk yang ditarik dari pasaran meliputi Mie Sedaap Korean Spicy Soup, Korean Spicy Chicken, Mie Sedaap Soto dan Mie Sedaap Curry. Sementara itu, Hongkong lebih dulu menarik satu produk Mie Sedaap, varian Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle, pada Rabu (28/9).
Namun, pada Selasa (11/10), Wings Group selaku perusahaan induk dari Mie Sedaap juga telah membantah produk mi instannya menggunakan EtO atau pestisida yang digunakan untuk fumigasi.
Dalam keterangannya, Wings Group menegaskan Mie Sedaap telah memenuhi standar pangan internasional dan aman dikonsumsi meski ditarik dari Singapura, Hong Kong, dan Malaysia. Wings Group juga menyinggung penjelasan BPOM yang mengatakan produk Mie Sedaap yang beredar di Indonesia memenuhi persyaratan yang ada.
Meski membantah tak ada zat tersebut, Wings mengklaim kandungan etilen oksida yang ditemukan di produknya juga ditemukan di beberapa kategori makanan lain yang diproduksi oleh berbagai perusahaan yang berpusat di Jepang, Korea Selatan, tiongkok, India, dan Filipina. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link