Mitsubishi Motors, yang sebelumnya menetapkan target elektrifikasi 50 persen untuk mobilnya pada tahun fiskal 2030, adalah pembuat mobil Jepang terbaru yang mempercepat peralihan dari kendaraan bertenaga bensin di tengah persaingan yang semakin ketat di seluruh dunia.
“Kami akan mendorong elektrifikasi. Kami akan memperkenalkan teknologi baru untuk mencapai netralitas karbon,” kata Presiden Mitsubishi Motors Takao Kato dalam konferensi pers seperti dikutip dari Kyodo, Minggu. Saat ini, kendaraan listrik menyumbang kurang dari 10 persen penjualan mobil perusahaan.
Ia menambahkan investasi pada tahun yang berakhir Maret 2031 akan mencapai antara 1,4 triliun yen hingga 1,8 triliun yen.
Pembuat kendaraan sport Outlander itu berencana meluncurkan 16 mobil baru, termasuk sembilan model listrik secara global dalam lima tahun ke depan.
Perusahaan akan memfokuskan sumber dayanya di pasar Asia Tenggara dan Oseania untuk meningkatkan keuntungan, tambah dia.
Ia juga mengatakan perusahaan akan menghabiskan total 210 miliar yen untuk pengadaan baterai pada tahun fiskal 2030 untuk mengejar peningkatan produksi kendaraan bertenaga baterai.
Mitsubishi Motors berencana untuk memperluas jajarannya di pasar Amerika Serikat dan Eropa dengan menjual mobil yang diproduksi oleh mitra aliansi — Renault SA Prancis dan Nissan Motor Co. Jepang — dengan namanya.
Mitsubishi Motors mengatakan bulan lalu akan mempertimbangkan investasi dalam usaha kendaraan listrik baru yang akan didirikan oleh Renault.
Nissan telah memutuskan untuk membeli saham hingga 15 persen dalam usaha tersebut sebagai imbalan atas persetujuan Renault untuk mengurangi sahamnya di pembuat mobil listrik Leaf itu.
Baca juga: Mitsubishi hadirkan konsep petualangan di Jakarta Auto Week 2023
Baca juga: Mitsubishi prediksi tren penjualan kendaraan meningkat di tahun 2023
Baca juga: Mitsubishi akan pertahankan desain XFC Concept hingga produksi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link