Kantor Investigasi Cacat (ODI) Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengeluarkan pemberitahuan bahwa mereka sedang menyelidiki SUV Ocean dari Fisker untuk mengetahui hilangnya performa pengereman, seperti disiarkan TechCrunch, Selasa.
Badan tersebut sejauh ini berfokus pada sembilan pengaduan mengenai masalah tersebut, termasuk satu insiden yang melibatkan kecelakaan dan cedera yang tidak dijelaskan secara spesifik. Juru bicara Fisker menolak berkomentar.
Baca juga: Fisker kirimkan 4.700 mobil listrik pada 2023
Penyelidikan dilakukan ketika Fisker bergulat dengan permintaan yang lebih rendah dari perkiraan dan kegagalan memenuhi target penjualan internal, yang dilaporkan secara eksklusif oleh TechCrunch awal bulan ini. Fisker bulan lalu melaporkan pihaknya mengirimkan sekitar 4.700 SUV ke seluruh dunia pada tahun 2023.
Perusahaan rintisan kendaraan listrik (EV), yang masuk bursa saham pada 2020, mulai mengirimkan SUV Ocean pertama pada bulan Juni, sekitar enam bulan setelah mitra manufaktur kontrak mereka Magna Steyr mulai membangun kendaraan tersebut. Peluncuran SUV tersebut tertunda sebagian karena perangkat lunaknya belum siap pada saat itu.
Sejak mulai beroperasi, pemilik telah mengajukan 19 keluhan kepada NHTSA mengenai masalah mulai dari masalah pengereman, masalah pada pemindah gigi, pintu pengemudi yang tidak dapat dibuka dari interior hingga dua kejadian kap kendaraan tiba-tiba melayang di jalan raya.
NHTSA mengatakan Ocean dapat mengalami kehilangan sebagian pengereman pada permukaan traksi rendah, tanpa memberi tahu pengemudi, yang mengakibatkan peningkatan jarak berhenti secara tiba-tiba, menurut keluhan pengereman yang dirujuk oleh ODI, yang diajukan antara bulan Oktober dan Desember 2023.
Baca juga: Fisker mau bangun pabrik mobil listrik di India
Keluhan tersebut juga merujuk pada masalah pengereman regeneratif Ocean. Keluhan terkait kecelakaan diajukan pada bulan November.
Pemiliknya melaporkan bahwa mereka berkendara dari Washington DC ke Richmond, Virginia dalam kondisi sedikit hujan ketika mobil lain masuk ke jalur mereka, menurut pengaduan. Pemiliknya mengatakan dalam pengaduannya bahwa rem Ocean bergetar dan terasa lebih plastis daripada elastis, dan bahwa mobilnya tergelincir seolah-olah bannya macet.
Kecelakaan dalam kecepatan rendah itu cukup ringan sehingga tidak ada pengemudi yang mengajukan laporan polisi, namun, pengaduan tersebut menyatakan bahwa pengemudi lain telah mengajukan klaim cedera ke agen asuransi pemilik.
Ada empat jenis investigasi berbeda yang dapat dibuka oleh ODI, yaitu Petisi Cacat, Evaluasi Awal, Permintaan Penarikan, dan Analisis Rekayasa.
NHTSA mengatakan mereka berupaya menyelesaikan petisi cacat dalam empat bulan, evaluasi awal dan permintaan penarikan dalam delapan bulan, serta penyelidikan analisis teknis dalam 18 bulan. Badan tersebut mengklasifikasikan penyelidikan Fisker sebagai evaluasi awal.
Baca juga: Penting, cek cairan rem sebelum berlibur menggunakan kendaraan pribadi
Baca juga: Regulator AS selidiki kecelakaan “rem mendadak” Robotaxi GM Cruise
Baca juga: Ferrari akan tarik 2.222 mobil di China karena masalah pengereman
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link