JawaPos.com – Perhelatan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2023 resmi dibuka pada hari ini di The Westin Hotel, Jakarta. Perhelatan akbar tersebut akan berlangsung selama 4 hari berturut-turut mulai 7-10 Maret 2023 mendatang.
Menariknya, Muffest 2023 tidak hanya diikuti oleh desainer-desainer lokal. Untuk pertama kalinya sepanjang 8 tahun digelar, melibatkan desainer fashion internasional. Totalnya ada sekitar 8 desainer internasional dari 6 negara yang ikut terlibat.
“Yang menarik Muffest 2023 adalah ada 8 desainer fashion yang ikut terlibat mewarnai. Mereka berasal dari sejumlah negara seperti Laos, Kamboja, Singapura, dan lain-lain. Kita bisa memperkenalkan ragam budaya Indonesia dengan wastra ke dunia internasional,” tutur Lisa Fitria selaku Project Director Muffest 2023 dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/3).
Sejumlah desainer internasional yang ikut memeriahkan Muffest 2023 adalah Fadzil Hadin (Brunai), Natacha Van (Kamboja), Bandid Lasavong (Laos), Dave Ocampo (Filipina), Hayden NG, Terry Yeo (Singapura), Pitnapat Yotinratanachai, dan Thananpachr Jantajaroenpon (Thailand).
Lisa Fitria menyebut, tidak ada kesulitan berarti mengajak 8 desainer dari 6 negara untuk terlibat dalam perhelatan Muffest 2023. “Kebetulan kita juga member AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase). Mereka sudah cukup mengenal kiprah Indonesia khususnya di busana muslim,” jelasnya.
Alih-alih kesulitan, sejumlah desainer internasional itu justru menunjukkan rasa antusias mereka saat diminta untuk terlibat dalam Muffest 2023.
Sejumlah desainer internasonal tersebut akan membawakan koleksi mereka dengan mengusung tema modest fashion. “Bukan berarti syar’i harus tertutup semua. Agak tertutup tidak memamerkan lekukan badan,” jelasnya.
Lebih lanjut Lisa Fitria mengatakan, desainer-desainer internasional akan kembali terlibat di ajang Muffest di tahun depan.” Tahun depan mereka ingin kolaborasi lebih jauh agar bisa kolaborasi dengan UMKM di tanah air. Mungkin dari Thailand kerjasama dengan batik Banyumas, dari Singapura kerkasama dengan batik Rembang,” jelasnnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Abdul Rahman
Credit: Source link