INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, vaksin Merah Putih sebagai wujud kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus Covid-19.
“Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri dimana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional,” ujarnya, saat memberikan sambutan dalam Acara Pencanangan Uji Klinis Fase-1 Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Rabu (9/2/2022).
Ada tujuh lembaga pengembang Vaksin Merah Putih, yakni tim dari Universitas Airlangga (Unair); Institut Teknologi Banding (ITB); Universitas Indonesia (UI); Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN; Universitas Padjadjaran; dan tim LIPI yang saat ini juga sudah melebur ke dalam BRIN.
Dari ketujuh Lembaga yang mengembangkan vaksin Merah Putih produk dalam negeri, pengembangan yang dilakukan oleh Unair bersama PT Biotis memiliki perkembangan paling cepat hari ini, Rabu (9/2/2022) dilakukan uji klinis di RSUD Soetomo dan disaksikan langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor UNAIR Mohammad Nasih.
Muhadjir menambahkan, vaksin Merah Putih nantinya selain digunakan sebagai vaksin booster (dosis ketiga), juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga.
“Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya,” tuturnya.
Sebelum Uji Klinis Fase 1, telah dilewati uji pra klinik 1 dan 2 dari BPOM. Sebanyak 90 relawan antara 18 sampai 60 tahun tergabung dalam Uji Klinis Fase 1 ini. Bila sukses, Fase 2 melibatkan 400 relawan dan Fase 3, 5.000 relawan. Setelah ketiga fase uji klinis ini gol, maka bisa disuntikkan untuk umum pada pertengahan tahun ini. Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026.
Credit: Source link