Muhammad Lutfi Bisa Perkuat Hubungan Dagang RI-AS

JawaPos.com – Penunjukan Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan mendapat respons positif dari kalangan ekonom dan pelaku usaha. Background dan kiprah Lutfi yang merupakan kawan dekat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno itu dianggap sangat sesuai dengan pos Kemendag.

Sosok Lutfi tidak asing di jajaran pemerintahan. Dia pernah menjabat kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2005 dan menteri perdagangan pada 2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum ditunjuk sebagai Mendag oleh Presiden Jokowi, Lutfi menjabat duta besar RI untuk Amerika Serikat.

Pelaku usaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Lutfi adalah tokoh yang memiliki banyak pengalaman di bidang perdagangan. Kiprah Lutfi saat menjadi duta besar RI untuk Jepang dan AS dianggap akan meningkatkan potensi Indonesia dalam melakukan negosiasi perdagangan di tingkat internasional. ”Track record beliau di bidang investasi dan diplomasi akan membantu perdagangan Indonesia agar lebih siap dan terintegrasi dengan rantai pasok global,” ujar Wakil Ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Kamdani kemarin (23/12).

Namun, pelaku usaha berharap Kemendag di bawah kepemimpinan Lutfi tidak sekadar mengejar penyelesaian kerja sama dagang, tapi juga memastikan adanya reformasi internal untuk meningkatkan efisiensi perdagangan internasional. ”Khususnya untuk ekspor-impor agar jauh lebih efisien, transparan, rasional, dan suportif,” bebernya.

Sementara itu, dari kalangan ekonom, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan, penunjukan Lutfi sebagai menteri perdagangan sudah tepat. ”Saya kira posisi Pak Lutfi ini sangat penting juga untuk membuka babak baru hubungan perdagangan Amerika dengan Indonesia. Khususnya terkait dengan terpilihnya Joe Biden (sebagai presiden AS, Red), kan ada arah perdagangan Amerika yang mungkin berubah,” ujarnya.

Bhima berpendapat demikian lantaran AS memang bukan tempat baru bagi Lutfi. Karena itu, dengan segala kapasitasnya, terpilihnya Lutfi diharapkan bisa memperkuat hubungan dagang kedua negara. ”Yang cukup menarik, di era Presiden Jokowi memang terus terjadi surplus (perdagangan, Red) antara Indonesia dan Amerika Serikat,” bebernya.

Baca juga: Hubungan Dagang Indonesia-Tiongkok Makin Berkibar

Lutfi yang lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969 dikenal sebagai seorang pengusaha andal. Lufti bersama para sahabatnya, yakni Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy, membuka usaha pada 1998, merealisasikan mimpi mereka saat masih kuliah di Amerika Serikat.

Bersama kawan-kawannya, Lutfi memulai bisnis trading. Mulai semen, kapur, hingga beras. Kemudian mendirikan Mahaka Group, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Dengan kepiawaiannya menggawangi bisnis, alumnus Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, itu juga dipercaya menjadi ketua nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2001–2004.

Lutfi menegaskan bahwa dirinya akan berupaya mendorong produk Indonesia untuk bisa berkompetisi dengan produk luar negeri, baik dalam pasar lokal maupun global. Hal itu merupakan agenda utama yang akan dilakukannya sebagai menteri perdagangan. ”Saya juga ingin memastikan bahwa arus barang berjalan dengan baik. Ini adalah bagian untuk segera memulihkan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Credit: Source link