Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani
Tehran – Ketua Majlis Ali Larijani mengataka nasib Palestina tidak dapat dipisahkan dari nasib semua umat Muslim. Ia mendesak negara-negara Muslim mengambil tindakan tegas terhadap pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Kita semua harus merasa bertanggung jawab (untuk masalah Palestina), yang bukanlah masalah sepele,” kata Larijani dalam sebuah pertemuan luar biasa dari Serikat Parlemen Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Teheran, dilansir dari Tasnim Senin (18/12)
“Isu Palestina adalah prioritas utama bagi negara-negara Muslim,” sambungya.
Ia meminta negara-negara Muslim untuk menangguhkan hubungan politik dan ekonomi mereka dengan Amerika Serikat selama Washington menolak untuk mempertimbangkan kembali keputusannya terakit al-Quds.
“Jika kita tidak bertindak hari ini, kita akan menyesal selama beberapa tahun ke depan,” cetusnya.
Komite PUOICM Palestina mengadakan pertemuan luar biasa di Teheran untuk membahas perkembangan terakhir mengenai Palestina, terutama keputusan kontroversial Presiden Amerika Donald Trump.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pembicara parlemen Iran, Irak dan Mali serta delegasi parlemen dari 7 negara lainnya, termasuk Palestina, Turki, Aljazair, Maroko, dan Yordania.
Pada 6 Desember, Donald Trump melalui pidatonya di Gedung Putih menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain itu, ia juga akan memulai proses pengalihan kedutaan besar Amerika di Tel Aviv ke kota suci tersebut selama bertahun-tahun.
Pengumuman tersebut, merupakan peralihan besar Washington yang menjungkirbalikkan kebijakan luar negerinya selama beberapa dekade di wilayah tersebut. Ia dikecaman dan kritik di seluruh dunia, bahkan dari sekutu dekat Washington.
TAGS : Palestina Amerika Serikat Iran
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26570/Nasib-Palestina-Adalah-Nasib-Semua-Umat-Muslim/