DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus COVID-19 secara nasional pada Senin (7/6) mengalami kenaikan dari sehari sebelumnya. Hampir mencapai 7.000 orang.
Kasus sembuh juga dilaporkan bertambah. Namun jumlahnya lebih sedikit dari kasus baru.
Sedangkan korban jiwa, bertambah lebih banyak dari sehari sebelumnya. Ada di atas 150 orang.
Data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, memperlihatkan terjadi penambahan 6.993 orang. Kumulatifnya menjadi 1.863.031 orang.
Hari ini juga terdapat pasien yang sembuh sebanyak 5.594 orang. Total pasien sembuh menjadi 1.711.565 orang.
Sementara itu untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal jumlahnya mencapai 191 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 51.803 orang.
Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 99.663 orang. Selain itu, masih terdapat 91.269 suspek.
Dalam keterangan pers virtual usai rapat terbatas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengklaim perkembangan kasus aktif COVID-19 hingga saat ini masih terkendali. “Secara umum perkembangan informasi harian dan kasus aktif masih terkendali,” kata Airlangga usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), dipantau dari Denpasar di kanal YouTube, Sekretariat Presiden.
Ia mengatakan data terkini, tingkat kasus aktif COVID-19 di Indonesia per 6 Juni berada di angka 5,3 persen atau lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif global sebesar 7,5 persen. Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 91,9 persen, atau turut lebih baik dari rata-rata global yang sebesar 90,3 persen.
“Dan kematian memang masih tinggi dari global yaitu 2,8 persen (Indonesia) dan 2,1 persen (global),” jelasnya.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kata Airlangga, jumlah kasus COVID-19 mingguan per satu juta penduduk Indonesia juga relatif lebih baik. Kasus mingguan COVID-19 di Indonesia adalah 147 orang per satu juta penduduk.
“Malaysia 1.607 per satu juta penduduk, India 662 per satu juta penduduk, dan Prancis 731 per satu juta penduduk,” katanya.
Pemerintah mencatat setidaknya terdapat lima provinsi yang berkontribusi sekitar 65 persen terhadap kasus aktif di Indonesia yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau. Pemerintah, kata Airlangga, juga mencatat rata-rata tingkat keterisian rumah sakit secara nasional menjadi 40 persen. “Lima provinsi dengan Bed Occupancy Ratio/BOR (tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit) di atas 40 persen yaitu Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi dan Riau,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link