Baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) yang terdapat pada skuter Nerva Exe berasal dari salah satu perusahaan teknologi baterai terbesar di dunia, BYD. Perusahan ini sudah memiliki portofolio yang baik untuk urusan baterai kendaraan listrik.
Selain dari industri otomotif, aliran pendapatan utama BYD datang dalam bentuk pengembangan dan pembuatan baterai berkualitas tinggi untuk digunakan di berbagai industri.
Baca juga: Skuter listrik Komaki Venice berdesain ala Vespa diluncurkan di India
Dikutip dari Ride Apart, Rabu, dengan menggunakan baterai LFP dari BYD ini skuter listrik berukuran penuh ini mampu melakukan siklus pengisian hingga tiga kali lebih banyak daripada baterai konvensional.
Namun, ada satu kelemahan, yaitu bobot. Baterai LFP cenderung menghasilkan kepadatan energi dan tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan sel Lithium Ion. Dengan begitu, baterai ini harus memiliki lebih banyak sel untuk mengkompensasi defisit karena akan menghasilkan mesin yang berat.
Dalam hal ini, Nerva Exe memang memiliki bobot seberat 227 kilogram. Bobot itu bahkan lebih berat dari motor dengan kapasitas mesin 1000cc.
Angka kinerja keseluruhannya juga tidak terlalu mengesankan hanya mencapai 12,1 kW, diharapkan mampu mencapai kecepatan tertinggi sedikit lebih dari 60 mil per jam.
Baca juga: Yamaha rilis e-skuter EMF ditenagai baterai Gogoro yang dapat ditukar
Sama dengan Yamaha XMAX, Nerva juga mampu menyimpan dua helm dalam bagasinya, lalu tampilan speedometer analog yang sederhana, tetapi mendapat pembacaan kW real-time yang bagus.
Layar lima inci juga memberikan informasi terkait lainnya. Skuter ini dilengkapi dengan empat mode berkendara, sistem pengereman gabungan, dan konektivitas Bluetooth untuk smartphone.
Baca juga: Jeep dan Razor bangun skuter listrik untuk off road
Baca juga: Pabrikan e-skuter Ola akan buka fasilitas kendaraan listrik di Inggris
Baca juga: Permintaan tinggi, Ather India tingkatkan produksi skuter listrik
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link