SYDNEY, BALIPOST.com – Sepuluh kasus baru dilaporkan di Negara bagian Australia, New South Wales (NSW) pada Selasa (22/6). Kenaikan terbesar dalam kasus baru COVID-19 didapat secara lokal dalam seminggu, ketika para pejabat berjuang untuk menahan klaster terbaru dari varian virus Delta yang sangat menular. Hal itu pun mendorong pihak berwenang untuk memperpanjang penggunaan masker di Sydney selama seminggu.
Delapan dari 10 adalah kontak rumah tangga dari kasus sebelumnya dalam isolasi. “Tidak diragukan lagi ada peningkatan tingkat kekhawatiran, mengingat jumlah kasus tambahan, tetapi, mengingat betapa benar-benar menularnya virus itu, kami memperkirakan kontak rumah tangga yang sudah diisolasi kemungkinan besar terkena virus,” ujar Pemimpin negara bagian NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney.
Masker akan menjadi wajib di dalam ruangan di Sydney, kota terbesar di Australia, selama seminggu lagi mulai Kamis pagi meskipun para pejabat tidak mengumumkan pembatasan lebih lanjut karena klaster itu meningkat menjadi 21 orang yang terinfeksi COVID-19 dalam enam hari.
“Pada tahap ini, kami merasa bahwa respons yang kami terima sebanding dengan risikonya,” kata Berejiklian, meskipun dia memperkirakan lebih banyak kasus di antara kontak rumah tangga.
Varian Delta, yang telah diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu dari empat varian COVID-19 yang menjadi perhatian, kemungkinan besar menyebabkan wabah dahsyat terbaru di India.
Data Selasa mencakup tujuh kasus yang tercatat setelah pukul 8 malam, batas waktu, yang akan dimasukkan dalam angka hari Rabu.
Pihak berwenang mengatakan wabah terbaru, yang pertama di negara bagian itu dalam lebih dari sebulan, terkait dengan seorang pengemudi yang mengangkut anggota awak maskapai luar negeri dan kemudian mengunjungi beberapa tempat, termasuk pusat perbelanjaan di Bondi, tempat wisata populer.
Sistem pelacakan yang cepat, aturan jarak sosial yang ketat, dan kepatuhan masyarakat yang tinggi telah membuat angka COVID-19 Australia relatif rendah, dengan lebih dari 30.350 kasus dan 910 kematian. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link