Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo menunggu untuk diperiksa di gedung KPK
Jakarta – Mantan Bos PT Gunung Agung, Made Oka Masagung menampung uang di rekeningnya hingga US$6 juta yang berasal dari sejumlah pihak terkait pengadaan E-KTP.
Hal itu diungkapkan Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basir dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (13/11/2017).
Di antara pihak yang menyetorkan uang ke rekening Made Oka adalah Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo sebesar US$2 juta, Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem sekitar US$1,8 juta dan perusahaan bernama Petra sekitar US$1 juta.
Anang dan Marliem yang mentransfer uang ke Oka merupakan penggarap proyek e-KTP. Perusahaan Anang, PT Quadra Solution salah satu anggota Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), yang beranggotakan PT LEN Industri, PT Sucofindo, PT Sandipala Arthaputra dan PNRI.
Sedangkan, Marliem merupakan pemasok produk Automated Fingerprint Identification Systems (AFIS) merek L-1 untuk Konsorsium PNRI. “Hampir 6 juta dollar (AS),” ungkap jaksa Basir dalam persidangan.
Dari rekening Oka, uang itu didistribusikan ke sejumlah rekening orang lain. Termasuk salah satunya Muda Ikhsan Harahap. Ikhsan merupakan pengusaha di Singapura dan kolega keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi.
“Dari rekening koran tak ada yang dikirim ke Neuraltus, tapi ada sebagian ke Muda Ikhsan Harahap. Sama sekali nggak ada ke Neuraltus. Belum dari Petra kurang lebih 1 juta dollar (AS),” sambung Jaksa.
Dalam persidangan Made Oka mengklaim tak mengingat siapa pihak yang mentrasferkan uang-uang tersebut. Padahal uang yang masuk ke dalam rekening Oka jumlahnya cukup besar.
“Masa iya duit enam juta dollar (AS) bapak nggak inget, siapa yang kirim, dibawa kemana itu duit. Tadi Pak Muda ngomong rekening dapat dari Irvan. Pak Muda kasih rekening ke Irvan. Bapak yang kelola Rekening siapa?,” cecar jaksa Basir.
“Saya semua,” jawab Oka.
Oka merupakan kolega Ketua DPR Setya Novanto. Oka mengenal Novanto pada dekade `80-an ketika berada dalam Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), organisasi sayap Partai Golkar.
Setnov pun sudah mengaku mengenal Oka. Bahkan Ketua Umum Partai Golkar itu pernah menjadi salah Direktur PT Gunung Agung, perusahaan yang didirikan ayah Oka, Masagung.
Mengenai bagaimana uang yang jumlahnya jutaan dollar AS tersebut bisa masuk ke rekeningnya, Oka lebih banyak menjawab lupa dan tidak tahu.
Oka juga tak tahu siapa yang menyebarkan nomor rekeningnya dan memberikan nomor rekening Ikhsan Muda Harahap.
Menurut jaksa KPK, Oka mentransfer sebagian US$2 juta, tepatnya US$315 ribu ke Ikhsan. Uang tersebut kemudian diserahkan Ikhsan ke mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto.
“Pengirim uang saya, saya tidak tahu. Saya lagi cari tahu semua. Saya juga akan selidiki semua dalam waktu segera. Saya juga minta tolong bank di sana,” kata Oka.
Oka kembali mengklaim tak tahu saat disinggung jaksa mengapa perusahaan-perusahaan yang mengerjakan proyek e-KTP di Indonesia bisa mentransfer uang-uang tersebut ke dirinya. Oka juga menyatakan tidak tahu saat disinggung apakah uang itu merupakan jatah seseorang dalam pelaksanaan proyek e-KTP.
“Saya enggak tahu. Enggak yakin. Seingat saya, waktu dikirim saya tidak tahu namanya itu. Dari mana rekening saya dia dapat. Saya juga cari detait dari penarikan ini. Saya akan minta detail ke bank kalau bisa,” ujar Oka.
Kendati Oka mengaku lupa, pengiriman uang itu dibenarkan oleh Muda Ikhsan Harahap. Dikatakan Ikhasan, Irvanto sebelumnya memberikan nomor rekening bank miliknya kepada Oka.
Dikatakan Ikhsan, transfer uang ke rekeningnya dikirim oleh Delta Energy, perusahaan milik Oka di Singapura. ”Iya betul, saya beri tahu Irvan, ini dari mana banyak banget? Katanya dari Masagung. Lalu saya serahkan ke Irvanto di rumahnya,” ucap Ikhsan.
Lebih lanjut dikatakan Ikhsan, Irvan saat itu marah dan meminta uang cepat dikirimkan kepadanya. Bahkan, Irvan meminta agar uang tersebut dikirim langsung oleh Ikhsan.
Ikhsan akhirnya berangkat dari Singapura ke Jakarta. Dia kemudian menyerahkan uang tunai senilai Rp 2,1 miliar ke kediaman Irvan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. “Karena dia (Irvanto) sudah enggak sabar, dia belikan saya tiket,” ujar Ikhsan.
TAGS : E-KTP Setya Novanto Made Oka Masagung
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24719/Ngeri-Uang-E-KTP-Ditampung-Capai-Jutaan-Dollar-Amerika–/