Layanan tersebut termasuk di daerah pedesaan di mana penyediaan transportasi umum yang berkelanjutan secara finansial menjadi semakin sulit.
Wakil presiden penelitian Nissan Motor Kazuhiro Doi mengatakan pihaknya ingin mendukung kebutuhan mobilitas Jepang di masa depan dengan menggunakan teknologi negara tersebut.
“Kami bertujuan untuk memberikan layanan yang berkelanjutan,” kata Kazuhiro seperti dikutip Kyodo, Rabu (28/2).
Baca juga: Nissan, Mitsubishi akan investasi di unit EV Renault, Ampere
Baca juga: Nissan akan produksi versi listrik dari Qashqai dan Juke di Inggris
Produsen mobil Jepang itu akan memulai layanan uji coba di Yokohama, tempat perusahaan tersebut bermarkas, selama tahun fiskal mulai bulan April.
Perusahaan akan memperluas secara bertahap dengan menggunakan 20 atau lebih kendaraan sebelum dimulainya layanan komersial.
Dalam uji coba tersebut, Nissan akan menggunakan minivan Serena yang dilengkapi dengan teknologi otonom, dengan pengemudi di dalamnya untuk merespons keadaan darurat apa pun.
Mereka yang ingin menggunakan layanan ini dapat melakukan reservasi terlebih dahulu melalui aplikasi ponsel pintar.
Honda Motor Co. dan General Motors Co. mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka akan meluncurkan usaha patungan layanan taksi tanpa pengemudi yang akan beroperasi pada awal tahun 2026 di Tokyo.
Baca juga: Nissan upayakan konsep GT-R generasi berikutnya hadir sebelum 2030
Baca juga: Hypercar Bohema bertenaga Nissan GT-R buatan Praga mulai diproduksi
Baca juga: Nissan akan ekspor mobil listrik buatan China ke pasar global
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link