Kampanye penarikan tersebut dibenarkan oleh Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Julian Olmon.
“Melalui layanan recall ini, kami ingin memastikan kendaraan konsumen tetap memiliki airbag yang dapat berfungsi dengan baik,” ujar Julian dalam keterangannya kepada ANTARA, Jumat.
Adapun model kendaraan yang terdampak penarikan tersebut meliputi Nissan Livina/GL/X-gear (generasi pertama) tahun produksi April 2007- November 2013, Livina/GL (generasi kedua) tahun produksi Mei 2013 – Oktober 2017.
Latio tahun produksi Agustus 2006 – Agustus 2009, Teana tahun produksi November 2004 – Oktober 2006, Sentra tahun produksi April 2002 – September 2002, X-Trail tahun produksi 2002 – 2008, Navara tahun produksi Januari 2007 – Desember 2014, dan Frontier tahun produksi 2009 – 2010.
Baca juga: Nissan klaim recall besar-besaran di global tidak terjadi di Indonesia
Julian menjelaskan bahwa terdapat masalah pada kantong udara kendaraan-kendaraan tersebut. Seiring berjalannya waktu, suhu kendaraan yang tinggi dan kelembapan udara bisa menurunkan kinerja propelan airbag inflator.
Ketika kendaraan mengalami benturan yang dapat memicu kantong udara mengembang, maka ada kemungkinan metal inflator tempat penyimpanan kantong udara menjadi pecah akibat terlalu banyak mendapatkan tekanan internal.
“Penting untuk diingat, kerusakan Takata Airbag dapat membahayakan Anda dan penumpang kendaraan Anda,” terang dia.
Nissan telah menyediakan suku cadang untuk semua kendaraan yang terkena dampak penarikan kantong udara. Adapun perbaikan hanya memerlukan waktu satu jam dan tanpa dikenakan biaya alias gratis.
Baca juga: Nissan tarik kembali 520.000 mobil karena kesalahan pada mesin
“Apabila kendaraan konsumen termasuk kategori kendaraan yang perlu melakukan recall Takata Airbag, silakan untuk mengunjungi bengkel resmi Nissan terdekat, atau hubungi NICOLE di 1500023,” terangnya.
Selain itu, Nissan juga diketahui melakukan kampanye penarikan kembali untuk model kendaraan All New Livina tahun produksi Februari – Agustus 2019 karena masalah pada pompa bahan bakar.
Dikutip dari laman Nissan Indonesia, pompa bahan bakar di dalam tangki bahan bakar dapat berhenti beroperasi, yang mengakibatkan mesin tidak dapat dihidupkan atau mesin mati ketika sedang dikendarai maupun setelah parkir.
Hal itu disebabkan oleh Impeller di dalam pompa bahan bakar terbuat dari resin dapat melebar dan berubah bentuk, kemudian mengganggu bagian sekitarnya dan akhirnya berhenti berputar.
Perbaikan untuk pompa bahan bakar diklaim hanya memerlukan waktu sekitar 72 menit dan gratis. Nissan juga telah menyediakan suku cadang untuk kendaraan yang terdampak.
Baca juga: Empat pabrikan “recall” hampir 49 ribu kendaraan terkait suku cadang
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link